NTT Terkini

Kapolda NTT Baru, Inche Sayuna Soroti Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak

Berbagai kejadian yang ada, harus ditangani dari pangkalnya. Kolaborasi dengan semua pihak hingga ke level paling bawah merupakan kunci. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Anggota DPRD NTT, Inche Sayuna 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Irjen Pol Rudi Darmoko resmi menggantikan Irjen Pol Daniel Tahi Monang M Silitonga sebagai Kapolda NTT

Menyambut kehadiran Kapolda NTT yang baru, anggota DPRD NTT Inche Sayuna menyoroti sejumlah persoalan yang ditangani Polda NTT. Salah satunya berkaitan dengan kasus kekerasan perempuan dan anak. 

Secara khusus, kata dia, DPRD NTT maraknya kasus kekerasan perempuan dan anak yang masih tinggi di NTT. Perlu ada upaya serius untuk menangani masalah ini. 

"Penindakan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak tidak boleh ditangani seperti pemadam kebakaran," katanya, Selasa (3/6/2025). 

Berbagai kejadian yang ada, harus ditangani dari pangkalnya. Kolaborasi dengan semua pihak hingga ke level paling bawah merupakan kunci. 

Baca juga: Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko Bawa Energi Positif Bagi NTT Ini Saran LBH APIK Untuknya

Menurut dia, selama ini sudah ada kerjasama antara pemerintah dan kepolisian terkait program Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai model kolaboratif pencegahan kekerasan berbasis komunitas, penguatan layanan Call Center SAPA 129, dan pengembangan Satu Data Perempuan dan Anak berbasis Desa.

Sangat penting, program ini membutuhkan peran Aparat Penegak Hukum (APH) yang memiliki sensitivitas dan responsif  terhadap persoalan perempuan dan anak.

Selain itu, APH juga harus memiliki perspektif yang mengutamakan kepentingan terbaik bagi perempuan dan anak, terutama dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Kita perlu memastikan bahwa setiap langkah penegakan hukum mempertimbangkan kebutuhan dan hak-hak korban, terutama perempuan dan anak yang rentan terhadap kekerasan," kata politisi Golkar ini.
 
Ince Sayuna memaparkan, dari laporan Pemerintah, sejak Januari hingga 9 Mei 2025, tercatat ada 198 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Artinya setiap bulan terdapat 47 kasus menimpa perempuan dan anak. 

"Ini yang dilaporkan dan belum termasuk yang tidak dilaporkan. Kasus kasus ini seperti fenomena gunung es," sebut dia. 

Baca juga: Kapolda NTT Dapat Lima Catatat Kritis Kinerja Polisi dari Akademisi Deddy Manafe

Baginya angka ini menunjukkan bahwa kekerasan masih menjadi tantangan pembangunan yang memerlukan perhatian dan penanganan lintas sektor secara terintegrasi. 

Karena itu perlu adanya koordinasi dan sinergi yang berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat dan APH terutama Kapolda NTT dalam memastikan perlindungan yang maksimal bagi perempuan dan anak jika melihat dari jumlah kasus kekerasan yang tidak sedikit di Provinsi NTT. 

Inche Sayuna menyarankan, koordinasi yang kuat bersama APH amenjadi kunci untuk melindungi perempuan dan anak secara menyeluruh. Disamping meningkatkan  edukasi di lingkungan sekolah harus didorong melalui kerja sama lintas sektor, termasuk dengan Bhayangkari dan komunitas psikologi Polda NTT. 

"Harus ada upaya yg serius juga untuk  memperkuat pemantauan terhadap potensi TPPO dan prostitusi anak, khususnya di wilayah NTT," ujarnya. 

Dia menyoroti adanya Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (Dit PPA-PPO) di Kepolisian Republik Indonesia. Bidang itu sangat penting dalam memperkuat penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

Direktorat ini diharapkan dapat memberikan penyikapan yang lebih tanggap pada kebutuhan korban, proses investigasi yang lebih cepat, koordinasi pemulihan yang lebih komprehensif, dan percepatan sinergi database yang memungkinkan pembelajaran untuk penanganan yang lebih baik. 

"Kami sangat berharap agar pada tingkat Polda dan Polres di seluruh wilayah kabupaten di  NTT dapat segera terbentuk merata yang didukung dengan dana dan sumber daya yang baik untuk memperkuat perlindungan perempuan dan anak di seluruh wilayah NTT," ujarnya. 

Ince Sayuna juga berharap, Kapolda NTT baru bisa berkomitmen untuk menindaklanjuti semua kerja yang selama ini sudah dilakukan oleh Kapolda NTT sebelumnya, sekaligus meningkatkan lagi semua kebijakan. 

Sinergitas yang selama ini sudah terjalin, kata dia, hendaknya terus dirawat. Dengan begitu 
terciptanya suasana keamanan, ketertiban dan kedamaian dalam wilayah NTT.

"NTT juga terkenal sebagai Nusa Terindah Toleransi dan ini tentu karena ada koordinasi dan sinergi yang tetap terjaga dari seluruh pihak termasuk kepolisian," kata Inche Sayuna(fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved