Opini
Opini: Menelisik Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Dalam Keluarga
Kekerasan seksual menjadi kenyataan gamblang yang mewarnai setiap lini kehidupan masyarakat di tanah air.
Sebab cukup mustahil seorang anak mampu menghayati norma-norma sosial seperti kesopanan dalam berpakaian jika orang tua tidak menghidupinya.
Keempat, meningkatkan pemahaman pelaku akan cara-cara pengontrolan diri ketika berhadapan dengan godaan hasrat seksual. Godaan hasrat seksual sejatinya dapat diatasi dengan pemahaman akan praktek sublimasi.
Sublimasi adalah mekanisme pertahanan diri yang mengalihkan energi seksual (libido) ke aktivitas yang lebih diterima secara sosial seperti berkarya, berolahraga, atau melakukan hobi produktif.
Seseorang yang mengalami godaan seksual kiranya pandai menciptakan kesibukan karena hasrat seksual tersebut dapat tersalurkan ke dalam hal yang positif.
Kiranya dengan mengangkat fenomena sosial seperti kekerasan seksual terhadap anak dalam keluarga membantu setiap pribadi untuk bergerak mengatasi sebelum persoalan ini merajalela.
Sebab praktik kekerasan seksual terhadap anak akan mengaburkan mimpi Indonesia untuk memiliki generasi emas di masa yang akan datang. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Gebrile M. Mareska Udu
kekerasan seksual anak
Opini Pos Kupang
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.