Sumba Timur Terkini

Anggota DPRD Sebut Peternakan Sapi di Sumba Timur Butuh Bibit Unggul untuk Tingkatkan Produksi

Abdul mengatakan masih menunggu pembahasan RPJMD secara resmi di Bapemperda, termasuk rencana pilot project tersebut.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN
Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumba Timur, Abdul Haris 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Kabupaten Sumba Timur, NTT direncanakan menjadi wilayah proyek percontohan (pilot project) pengembangan sapi di Indonesia.

Dalam rencana tersebut, Kementerian Transmigrasi bersama Kementerian Investasi dan Kementerian Pertanian akan membuka peluang investasi di sektor peternakan sapi potong dan sapi perah di kawasan transmigrasi.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD Sumba Timur, Abdul Haris mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait rencana pemerintah melalui tiga kementerian.

Abdul mengatakan masih menunggu pembahasan RPJMD secara resmi di Bapemperda, termasuk rencana pilot project tersebut.

“Kami belum menerima info resmi dari pemerintah ke DPRD,” kata Abdul kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (21/5/2025).

Meski demikian, Abdul mengakui, Kabupaten Sumba Timur memiliki potensi unggulan di sektor peternakan. Ia menyebut, pihaknya bahkan telah meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan bibit ternak sapi dan kerbau baru.

“Sektor peternakan sangat berpotensi. Sudah kita minta ke pemerintah bibit-bibit ternak baik sapi kerbau itu diregenerasi. Sekarang bibit tidak tepat karena sudah bercampur. Bukan unggul,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah dapat menyiapkan bibit baru dengan jenis yang sama agar produksi ternak berkualitas dan meningkat.

Baca juga: Infrastruktur Masih Jadi Kendala Kemajuan Pendidikan di Sumba Timur

“Kita ingin ada bibit baru yang masuk dengan jenis sama sehingga produksi ternak baik dari sisi postur tubuhnya jauh lebih baik sekarang. Kalau sekarang rata-rata kerdil. Ini juga karena sistem penggembalaan yang kurang tertata,” jelasnya.

Diketahui, investor asal Brazil melalui Asia Beef dan Indonesia-Brazil Petroleum Consortium siap mendukung pengembangan ekosistem peternakan terintegrasi tersebut.

“Sebanyak 525.995 hektar dari total 3,1 juta hektar lahan HPL Transmigrasi disiapkan untuk pengembangan. Konsep baru transmigrasi saat ini adalah lahan dikomunalkan dan dikelola sebagai aset korporasi masyarakat, memungkinkan skema bagi hasil antara masyarakat dan investor,” kata Menteri Iftitah dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025).

Pilot project ini rencananya akan dimulai di kawasan transmigrasi yang ada Kabupaten Sumba Timur.

Proyek percontohan ini dengan pemanfaatan 10.000 hektar untuk budidaya 5.000 ekor sapi pedaging betina. 

Rencana ini juga mendukung program pemerintah dalam memastikan ketahanan pangan nasional. (dim)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved