Sumba Timur Terkini

Infrastruktur Masih Jadi Kendala Kemajuan Pendidikan di Sumba Timur

Hal ini, lanjutnya, berdampak pada kualitas pendidikan, terutama dalam upaya peningkatan literasi dan numerasi siswa.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN
Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Yosias Benyamin Pura saat ditemui POS-KUPANG.COM, Senin (19/5/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU – Infrastruktur jalan dan jaringan masih menjadi kendala utama dalam upaya memajukan pendidikan di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Selain itu, sejumlah sekolah masih kekurangan sarpras penunjang.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Sumba Timur, Yosias Benyamin Pura, pada Senin (19/5/2025).

“Persoalan paling besar kita adalah infrastruktur jalan. Teman-teman yang ditempatkan di sana banyak yang mengeluh,” katanya kepada POS-KUPANG.COM.

Yosias mengatakan, kondisi jalan yang buruk berpengaruh terhadap tingkat kehadiran guru. Di beberapa wilayah ada guru yang hadir hanya sekitar 50 persen.

Hal ini, lanjutnya, berdampak pada kualitas pendidikan, terutama dalam upaya peningkatan literasi dan numerasi siswa.

“Itu sangat berisiko. Berisiko terhadap program peningkatan literasi dan numerasi itu ya. Berefek banyak sekali,” jelasnya.

Yosias menyebutkan, wilayah selatan Sumba Timur menjadi daerah dengan kondisi infrastruktur jalan terburuk.

“Hampir tidak bagus kalau ke arah selatan. Sudah jalan infrastrukturnya rusak. Jaringannya juga rusak,” sebutnya.

Meski demikian, ia mengakui ada progres dalam peningkatan mutu pendidikan di tengah keterbatasan fiskal, infrastruktur, dan sumber daya manusia.

Baca juga: Sumba Timur Miliki 149 Destinasi Wisata, Kadispar: Mai La Humba

Kepada para guru yang ditugaskan di daerah terpencil, Yosias mengingatkan pentingnya semangat pengabdian. Menjadi guru haruslah dilandasi oleh keterpanggilan, bukan keterpaksaan.

“Ada yang memang keterpanggilan jadi guru. Dan ada yang terpaksa jadi guru. Saya hanya minta satu aja. Benar-benar tidak ada yang pernah memaksa, tidak ada yang pernah meminta. Dan tidak ada yang pernah ada orang lain yang mendorong kalian jadi guru. Jalankan tugas. Suka tidak suka, keterpanggilan itu sudah ada di pundak kalian,” ungkapnya.

Ia berharap ke depan ada perbaikan sarpras dan akses jalan. Dengan infrastruktur diyakini tidak ada guru yang mengeluh. (dim)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved