Opini
Opini: Tanah yang Terkoyak, Nurani yang Tumpul
Padahal dampaknya nyata: perubahan tata air, erosi tanah, hingga berkurangnya cadangan air bersih.
|
Editor:
Dion DB Putra
Kini, kita berada pada persimpangan sejarah: apakah kita akan memilih jalan pertobatan ekologis dan refleksi moral yang utuh, atau terus terjebak dalam pencitraan, selektifitas, dan hipokrisi yang menumpulkan nurani?
Mikha 6:8 mengajak kita untuk berlaku adil, setia, dan rendah hati. Dan di tanah yang terkoyak ini, iman sejati justru lahir dari keberanian untuk berkata jujur, bertindak adil, dan berdiri di sisi bumi - bukan demi reputasi, tapi demi cinta yang utuh terhadap ciptaan Tuhan. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Tags
John Mozes Hendrik Wadu Neru
Opini Pos Kupang
Sabu Timur
Kabupaten Sabu Raijua
tambang
tambang mangan
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait:#Opini
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.