Liputan Khusus

LIPSUS: Rektor Maxs Bangga, Undana Raih Akreditasi Unggul  Momentum untuk Memperbaiki Diri

Rektor Undana Kupang, Prof. Dr. Drh. Maxs UE Sanam, M.Sc, mengatakan, pencapaian akreditasi unggul  tersebut setelah melewati Penilaian BAN-PT

|
POS KUPANG.COM/HO
UNDANA - Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Dr. Drh. Maxs UE Sanam, M.Sc, mengatakan, pencapaian akreditasi unggul tersebut setelah melewati berbagai rangkaian penilaian oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Dr. Drh. Maxs UE Sanam, M.Sc, mengatakan, pencapaian akreditasi unggul  tersebut setelah melewati berbagai rangkaian penilaian oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 

Awalnya penilaian terhadap dokumen yang sudah dikirim. Dokumen itu terdapat 9 variabel mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi. BAN – PT kemudian melanjutkan penilaian dengan visitasi lapangan sejak Desember 2024.

“Undana sebelumnya terakreditasi “Baik Sekali” pada Februari 2023. Namun kami kemudian berupaya setelah melihat data, ternyata kita  sebenarnya kurang dalam beberapa poin yakni jumlah program studi terakreditasi unggul,” kata Maxs UE Sanam, beberapa waktu lalu di ruang kerjanya. 

REKTOR UNDANA - Rektor Undana Kupang, Prof Maxs Sanam memberikan penjelasan perjalanan pencapaian akreditasi Unggul Undana. Rabu (26/2/2025)
REKTOR UNDANA - Rektor Undana Kupang, Prof Maxs Sanam memberikan penjelasan perjalanan pencapaian akreditasi Unggul Undana. Rabu (26/2/2025) (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI )

Berkaca dari kekurangan itu, tambahnya, dalam waktu dua tahun pihaknya fokus melakukan pembenahan pada program studi yang mengarah dan mendorong peningkatan hingga akreditasi unggul.

Mulanya hanya ada satu program studi yang terakreditasi unggul, kemudian berkembang hingga 10 program studi terakreditasi unggul. Program studi akreditasi unggul ini yang berkontribusi pada poin pencapaian unggul institusi, disamping adanya variabel penilaian lainnya. 

“Kita lakukan rerakreditasi sebenarnya. Harusnya empat tahun lagi tapi kita sangat percaya bahwa kita akreditasi unggul pada 2023. Tentunya ditambah pencapaian lainnya, seperti jumlah guru besar, kurang lebih 25 orang guru besar baru. Juga penambahan publikasi internasional. Lalu kegiatan mahasiswa tidak saja skala nasional  tapi internasional,” ujar Maxs UE Sanam

Maxs UE Sanam mengatakan, pencapaian Undana saat ini adalah kerja sama dan berkelanjutan. Dua bagian ini harus disadari bersama bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi bila ada semangat bersama dalam mencapai tujuan Undana. 

Dikatakan Maxs UE Sanam, akreditasi unggul itu adalah suatu status yang mencerminkan bahwa layanan Undana khususnya di bidang pendidikan, memang sudah memenuhi kualitas. Ia menegaskan, Undana telah melampaui standar nasional pendidikan tinggi.  

“Kita memang boleh dikatakan sudah berada di atas standar nasional pendidikan tinggi. Kualitas  kita sama dengan universitas di wilayah (Indonesia) Barat),” kata Maxs UE Sanam.

Di wilayah Indonesia Timur, kata Maxs UE Sanam, universitas terakreditasi unggul hanya ada beberapa. Undana berada di deretan kampus ternama seperti Universitas Hasanuddin. “Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri,” tambah Maxs UE Sanam.

Maxs UE Sanam menyebutkan, pencapaian akreditasi kali ini tidak lepas dari proses panjang sejak tahun 1962.

Dirinya bersyukur karena para pemimpin dan civitas akademika Undana sebelumnya sudah meletakkan Undana pada jalurnya. Dengan begitu, para pemimpin selanjutnya terus melakukan pengembangan dan peningkatan dan bermuara pada raihan akreditasi unggul. 

“Ini sesuatu hal yang positif karena kita punya namanya master plan atau road map pengembangan. Sehingga siapa pun pemimpinnya dia tidak memulai dari hal yang baru. Fokus kita visi Undana menjadi perguruan tinggi berwawasan global,” kata Maxs UE Sanam. 

Baca juga: Dari Hutan Pinang ke Digitalisasi: Undana Buka Jalan Kemandirian Ekonomi Desa Manulea

Undana, kata Maxs UE Sanam, secara konsisten telah melaksanakan dan mengikuti rencana yang sudah dibuat untuk mencapai akreditasi unggul. Pencapaian itu tidak semata kerja pimpinan saja. Sebetulnya rancangan sudah dilakukan sejak dulu. 

Salah satu rencana yang dimulai bertahap adalah pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusia di Undana. Penentuan skala prioritas tergambar dalam road map yang ada. 

“Menciptakan Profesor itu tidak serta merta. Dia harus master. Sekarang penerimaan dosen, sudah harus S2. Zaman saya dulu S1, master, doktor, baru profesor. Ini sudah dilakukan sejak pemimpin sebelumnya. Mereka melihat prioritas. Dia tercapai di era ini,” kata Maxs UE Sanam

Dengan pencapaian ini, menurut dia, standar Undana harus disejajarkan dengan perguruan tinggi lainnya di nasional. Di NTT, Undana sudah sepatutnya meraih akreditasi itu, apalagi menjadi kampus yang paling tua. 

“Perbandingan kita sebenarnya bagaimana dengan kawasan Timur (Indonesia). Kalau kita lihat bahwa satu-satunya di NTT, seolah-olah kita sedang berkompetisi, sedang membandingkan dirinya dengan saudara-saudaranya perguruan tinggi di NTT,” kata Maxs UE Sanam.

Baca juga: Hardiknas 2025, Rektor Undana: Pendidikan adalah Jantung Peradaban dan Jawaban Strategis Masa Depan

Kehadiran dan pencapaian Undana itu, lanjut Maxs UE Sanam, sekaligus mengajak kampus lainnya di NTT untuk bergandengan tangan melakukan pengembangan diri dan memberikan dampak positif pada perkembangan sumber daya manusia di NTT.

Termasuk, kontribusi lainnya untuk wilayah melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dia ingin Undana tidak saja bangga dengan pencapaian itu untuk wilayah NTT. 

“Kita melihat Undana sekarang ini Indonesia. Dari 6 ribu perguruan tinggi kalau kita lihat data Webometrics atau perangkingan saja Undana sudah diangka 86, dari 6 ribu Perguruan Tinggi,” ujar Maxs UE Sanam

Maxs UE Sanam mengingatkan, para pimpinan di Undana dari level paling bawah, agar peningkatan status yang ada tidak membuat terlena.

Kesempatan ini digunakan sebagai suatu saat dan komponen untuk terus memperbaiki diri. 

Sebab, Undana juga pasti memiliki kekurangan dan kelemahan sehingga perlu ada mitigasi agar hal kecil itu tidak berdampak pada bagian lainnya. 

Rektor Undana Prof. Maxs Sanam mengukuhkan dua guru besar Undana pada Kamis, 20 Juni 2024
Rektor Undana Prof. Maxs Sanam mengukuhkan dua guru besar Undana pada Kamis, 20 Juni 2024 (POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA)

“Kita mensyukuri peningkatan status yang ada, tapi saat yang sama kita berada pada posisi yang rawan untuk ‘dihakimi’. Orang ingin melihat. Loh katanya unggul tapi pelayanannya kok begitu. Kita harus terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pendidikan kita,” kata Maxs UE Sanam

Maxs UE Sanam secara khusus meminta para pimpinan agar terus melakukan perbaikan dan memberikan layanan terbaik. Hal itu menjadi beban tersendiri. Undana berkomitmen melakukan semua itu. Salah satu tantangannya adalah mengisi calon dosen muda.

Sebab, lanjut Maxs UE Sanam, beberapa tahun ke depan banyak dosen pada kampus itu sudah purna tugas. Menyekolahkan para dosen hingga jenjang doktor adalah satu keharusan.

Karena, dampaknya bisa merambah ke akreditasi program studi. Strategi itu terus dilakukan, selain pembenahan infrastruktur dan sistem perkuliahan dan penerimaan mahasiswa yang berkualitas.

*Kontribusi Faperta 

Fakultas Pertanian (Faperta) turut berperan dalam upaya mendukung akreditasi unggul Universitas Nusa Cendana (Undana).  

Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Muhammad SM Nur menyebut pencapaian itu menjadi kebanggaan bersama. Faperta telah berkontribusi banyak dalam meraih akreditasi unggul Undana. Memang hampir semua unit juga berperan dalam hal itu. 

“Salah satu yang berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki Undana. Kami Fakultas Pertanian ini, misalnya jumlah guru besar, termasuk dua unit terbanyak di Undana,” kata Muhammad SM Nur, akhir Maret laludi ruang kerjanya.  

Muhammad SM Nur menjelaskan, ada 11 guru besar aktif di Faperta. Total guru besar ikut menjadi bagian penilaian dalam akreditasi unggul sebagai aspek kualitas sumber daya manusia.

PERTEMUAN - Menteri Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah pose bersama dalam pertemuan dengan Rektor Universitas Nusa Cendana, beserta jajaran dalam kunjungan kerja
PERTEMUAN - Menteri Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah pose bersama dalam pertemuan dengan Rektor Universitas Nusa Cendana, beserta jajaran dalam kunjungan kerja (POS-KUPANG.COM/ TARI RAHMANIAR ISMAIL)

Peran lain Faperta adalah berkaitan dengan riset dan pengabdian masyarakat sebagaimana dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Berbagai penelitian dalam kaitannya dengan pengembangan lahan kering sering dilakukan dosen Faperta Undana. 

Penelitian itu bermuara juga ke publikasi berskala internasional. Hal itu memberi daya ungkit signifikan pada penilaian akreditasi unggul Undana. Hasil penelitian tidak saja dipublikasikan tapi juga untuk diterapkan saat pengabdian masyarakat.

“Satu yang tidak kalah pentingnya adalah kurikulum dan implementasi kurikulum dalam proses belajar mengajar. Itu dua unsur penilaian yang penting,” kata Muhammad SM Nur. 

Muhammad SM Nur mengatakan, Faperta memiliki tiga program studi. Satu di antaranya sudah memiliki akreditasi internasional yakni program studi Agroteknologi.  Salah satu aspek penilaian penting adalah mengenai implementasi kurikulum dalam belajar mengajar.

Faperta menjadi bagian dalam penerapan kurikulum OBE atau yang berfokus pada hasil akhir yang diharapkan dari peserta didik. 

Meski ada peran juga dari unit-unit lainnya di Undana. Faperta sendiri juga telah mendapat sertifikat ISO dalam pengelolaan sistem manajemen.

“Setelah mendapat akreditasi ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua, dan itu akan semakin besar,” kata Muhammad SM Nur. 

Baca juga: Relokasi Masyarakat Kuatae, Pemkab TTS Sudah Terima Hasil Kajian dari Tim Geologi Undana

Sehingga, segala sesuatu yang telah diperoleh dalam hal ini menjadi bagian penting dan masukan penting bagi Undana, termasuk Faperta. Lebih khusus untuk manajemen dan sumber daya manusia yang ada.

Semua yang sudah diraih ini, kata dia, harus terus dipertahankan dan perlu ditingkatkan. 

Muhammad SM Nur berharap pencapaian dari sisi ISO manajemen turut mengarahkan agar mempertahankan kualitas akreditasi.

“Akreditasi institusi ini kan sebenarnya mau mengkonfirmasi bagaimana standar kualitas pelayanan akademik. Dari pengalaman yang ada kita terus pertahankan dan meningkatkan,” ujar Muhammad SM Nur. 

Sejalan dengan visi Undana, berorientasi global, sebetulnya menjadi penunjuk agar Undana mesti menggunakan semua potensi sumber daya lokal yang ada.

Demikian juga dengan Faperta yang fokus pada pengembangan riset sumber daya pertanian lahan kering. Tujuannya meraih nilai yang memenuhi standar internasional. Sehingga, status unggul itu, Faperta sebenarnya sudah melakukan itu. 

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Prof Maxs Sanam: Tindakan Cepat dan Tepat Atasi Penyakit Hewan

Bahkan, Faperta juga telah melakukan kolaborasi dengan universitas terkemuka lainnya di luar negeri. Misalnya saja Faperta bergabung ke Perguruan Tinggi Indonesia Hijau dengan berbagai universitas besar di Indonesia.

Hasil riset yang ada kemudian dikolaborasikan dan menjadi pusat unggulan. Di skala global, Faperta menjalin kerja sama dengan kampus di Jepang dan Thailand. 

“Kita sudah melakukan kerja sama dengan Miyazaki University di Jepang. Kita membicarakan tentang aspek riset dan ada magang mahasiswa kita ke sana. Kita juga ke Prince of Songkla University di Thailand,” kata Muhammad SM Nur. 

Muhammad SM Nur menyebut di Universitas Thailand itu, Faperta Undana mengirim empat mahasiswa untuk magang dengan pendanaan dari kampus tersebut. Sudah ada kunjungan balasan ke Undana untuk berbicara program tahun ini. 

Rencananya magang nanti, Faperta Undana mengirim mahasiswa untuk melakukan riset tugas akhir di Thailand.

Sebab, fasilitas laboratorium  yang ada di kampus tersebut cukup menunjang terutama teknologi hasil pertanian. 

Baca juga: Ayub Titu Eki Sebut Akreditasi Unggul Undana Bukti Kemajuan

“Kita sudah menyusun program untuk tiga orang mahasiswa untuk melakukan riset S1 kemudian dosen menyiapkan proposal penelitian kerja samanya sehingga bisa membimbing mahasiswa ini,” kata Muhammad SM Nur. 

Agenda itu telah disetujui lewat skema pendanaan Undana dan Prince of Songkla University. Muhammad SM Nur berharap efisiensi anggaran yang diberlakukan di Indonesia tidak memberi efek ke program tersebut.

Karena, program ini direspon baik oleh kampus tersebut. Sisi lain, kampus yang sama juga menyiapkan beasiswa penuh dari rektor bagi dosen Undana untuk melanjutkan pendidikan magister. 

Selain itu, Faperta juga tengah menerima satu guru besar dari Amerika untuk melaksanakan program mengajar selama satu semester, termasuk kegiatan lainnya.

Muhammad Nur mengatakan, berbagai aktivitas yang dilakukan Faperta itu semata untuk mendukung visi Undana, berorientasi pada wawasan global. 

Tahun 2024, Faperta menggelar konvensi internasional dan menghadirkan berbagai narasumber terkemuka. Setidaknya narasumber itu berasal dari empat benua yakni Amerika, Asia hingga Australia. 

Dalam agenda yang akan datang, Undana bersama Universitas Nasional Timor Lorosae akan menggelar konferensi bersama di Timor Leste. Faperta, menjadi bagian dalam hal ini.

“Itu dukungan kita dan implementasi program studi agroteknologi sebagai akreditasi internasional. Artinya kegiatan juga harus internasional,” katanya.


Harus Dipertahankan

Gubernur NTT Melki Laka Lena memberikan pesan untuk Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang yang meraih akreditasi unggul.  

Awalnya, orang nomor satu di NTT itu menyampaikan ucapan selamat untuk Undana atas pencapaian akreditasi unggul. 

Menurut Gubernur Melki Laka Lena, akreditasi unggul itu sebagai bukti Undana sudah menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

SAHAM PENGENDALI - Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT, Gubernur NTT Melki Laka Lena menyebut rekrutmen jabatan Direksi dan Komisaris Bank NTT.
SAHAM PENGENDALI - Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT, Gubernur NTT Melki Laka Lena menyebut rekrutmen jabatan Direksi dan Komisaris Bank NTT. (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI)

“Ini merupakan bukti bahwa civitas akademika Undana Kupang sudah lakukan berbagai Tri Dharma dengan baik,” kata Melki Laka Lena, Waketum DPP Golkar ini beberapa waktu lalu. 

Mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu kemudian meminta pencapaian itu terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Sehingga Undana pada masa selanjutnya terus menjadi lebih baik. 

Baca juga: Briptu MR, Oknum Satlantas Polresta Kupang Kota Minta Korban PS Peluk, Cium Hingga  OS 

“Tentu ini perlu dijaga dan ditingkatkan sehingga nanti ke depan pencapaian ini bisa bertahan dan lebih bagus dan baik lagi. Selamat dan sukses buat Undana Kupang,” kata Gubernur Melki Laka Lena

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma menyampaikan terima kasih untuk seluruh civitas akademika Undana atas segala upaya meraih akreditasi unggul.

 Johni Asadoma, mantan Kapolda NTT itu meminta semua masyarakat NTT menggunakan Undana sebagai sarana menimba pengetahuan dan keterampilan serta teknologi. 

“Ini merupakan Perguruan Tinggi yang diakui lewat akreditasi unggul, maka mari kita sama-sama manfaatkan Undana ini sebagai tempat anak-anak kita untuk belajar mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, teknologi,” ujar  Johni Asadoma . 

Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma buka suara perihal penangkapan Plt Kabiro Umum Setda NTT Erik Mella. Kamis (20/3/2025).
Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma buka suara perihal penangkapan Plt Kabiro Umum Setda NTT Erik Mella. Kamis (20/3/2025). (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI)

Sisi lain, Johni Asadoma meminta semua pihak di Undana agar terus berperan dan menjaga akreditasi itu. Sebab, akreditasi ini bisa saja merosot bila tidak dijaga dengan baik. 

“Begitu juga dengan seluruh pemangku kepentingan di Undana seperti dosen agar terus mengisi diri. Karena akreditasi ini suatu saat bisa turun kalau kita tidak menjaga, memelihara, merawat, mempertahankan bahkan meningkatkan,” kata  Johni Asadoma . 

Bagi Johni Asadoma, raihan Undana itu adalah sesuatu yang istimewa. Ia berharap potensi itu bisa dimanfaatkan semua orang. 

Johni Asadoma mengingatkan Undana terus menjaga dan memperbaiki kualitas pendidikan.

“Ini pencapaian luar biasa dan perlu kita manfaatkan semua warga NTT, memanfaatkan dan menjaga supaya tidak turun dan memberikan kualitas pendidikan yang baik bagi NTT,” kata Johni Asadoma. (fan)

Akreditasi Undana Bawa Dampak Positif

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV Prof Dr Adrianus Amheka menyebut akreditasi Universitas Nusa Cendana (Undana) dengan predikat unggul membawa dampak positif. 

Menurut Prof Adrianus Amheka, Undana saat ini satu-satunya Perguruan Tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang secara institusi terakreditasi Unggul.

 “Oleh karena itu, sesuai dengan mottonya Undana Berdampak,” akan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Adrianus Amheka, beberapa waktu lalu. 

PENJELASAN - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng memberi penjelasan mengenai uang tunggal kuliah atau UKT yang dikeluhkan sejumlah mahasiswa dan masyarakat. 
PENJELASAN - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng memberi penjelasan mengenai uang tunggal kuliah atau UKT yang dikeluhkan sejumlah mahasiswa dan masyarakat.  (POS-KUPANG.COM/HO-DOK)

Dampak itu bisa dilaksanakan melalui Tri Darma Pendidikan Tinggi. Disamping, sebagai Perguruan Tinggi pembelajar dan bukan hanya bagi Undana namun juga bagi Perguruan Tinggi Kementrian/Lembaga lainnya di NTT. 

“Untuk itu kami atas nama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV mengucapkan selamat atas pencapaian portofolio Mutu Unggul,” kata Prof Adrianus Amheka

Dia berharap, pencapaian itu bisa menjadi inspirasi kelembagaan bagi semua Perguruan Tinggi bukan hanya di NTT.

Namun dengan ciri ilmiah pokok Undana juga memberikan inspirasi baik dan dampak bagi Nasional khususnya di kawasan timur Indonesia.  “Undana Unggul, Undana Berdampak,” ucap Prof Amheka. 

Baca juga: Briptu MR, Oknum Satlantas Polresta Kupang Kota Minta Korban PS Peluk, Cium Hingga  OS 

Adrianus Amheka menjelaskan, akreditasi institusi Perguruan Tinggi menunjukan entitas kualitas suatu kelembagaan Perguruan Tinggi.

Dengan akreditasi Perguruan Tinggi Unggul itu untuk, menjadikan Undana sebagai satu-satunya rolle model secara entitas pelaksanaan layanan Pendidikan Tinggi yang berkualitas.

Termaksud, kata Adrianus Amheka, pelaksanaan Tridharma dan produk berupa lulusan Undana yang kredibel, kompeten, kompatibel dan berdaya saing. 

Prof Adrianus Amheka mengatakan, Undana sebagai salah satu perguruan tinggi negeri tertua di NTT telah melaksanakan secara konsisten praktik baik berkualitas dalam pelaksanaan Tridharma Pendidikan Tinggi.

Upaya itu terus berkesinambungan dengan tata kelola dan tata pamong yang baik dan benar. 

“Sehingga pemerintah Indonesia melalui BAN PT dalam serangkaian pengkajian memberikan predikat Unggul bagi Undana, dan memang layak karena kerja keras dan kerja cerdas Undana,” sambung Prof Adrianus Amheka

Adrianus Amheka menegaskan, akreditasi Unggul yang diraih Undana akan membawa dampak positif. Bagi masyarakat.

Baca juga: Pos Kupang Undang Kampus IT Terbaik se-Bali dan Nusa Tenggara Ikut Education Fair

otomatis tingkat kepercayaan kepada Undana semakin besar. Sisi lain, Undana bisa menjadi salah satu pelopor dan penyokong SDM berkualitas, bukan hanya di NTT, tetapi di tingkat global dengan kapasitas SDM-nya berbasis sains, teknologi dan inovasi. .

“Saat ini hanya 1 saja (kampus yang mendapat predikat Unggul), yaitu Undana,” kata Prof Adrianus Amheka

Prof Adrianus Amheka menyarankan, Undana selain menjaga konsistensi kepercayaan publik, juga Undana harus lebih percaya diri untuk memposisikan diri sebagai lembaga Pendidikan yang memberikan dampak pembangunan nasional bagi pertumbuhan kualitas SDM dan ekonomi. (fan)

Bangga dan Bukti Kemajuan

Alumni Universitas Nusa Cendana (Undana) sekaligus tokoh masyarakat NTT Ayub Titu Eki, menyebut akreditasi unggul yang diperoleh Undana adalah sebuah kemajuan.

Mantan Bupati Kupang dua periode itu mengaku bangga sebagai alumni dan masyarakat NTT. Sebab, capaian itu merupakan perjalanan panjang sejak tahun 1960-an.

“Saya turut bangga dengan prestasi yang diraih Undana. Karena Undana, sejak tahun 60-an, sampai akreditasi ini maka suatu kemajuan luar biasa. Saya berikan hormat dan bangga,” kata Ayub Titu Eki, Selasa (15/4). 

Ayub Titu Eki dan Jefri Riwu Kore
Ayub Titu Eki dan Jefri Riwu Kore (pos kupang/kolase)

Ayub Titu Eki mengingat kembali anaknya yang bisa menempuh pendidikan di London, Inggris setelah lulus dari Fakultas Sains dan Teknik Jurusan Pertambangan Undana, yang saat itu masih berstatus akreditasi C. 
Meski dengan status demikian, namun anaknya bisa diterima di universitas terkemuka di London.

Hal itu membuat dia bangga. Bila situasi saat ini, akreditasi C, tentu sulit untuk diterima di perguruan tinggi luar negeri ataupun ternama di Indonesia. 

“Artinya Undana ini tidak bisa dilihat sebelah mata. Walaupun di tingkat nasional rangkingnya masih bertatih-tatih, tapi saya pikir kita dari Undana waktu kita lanjut keluar, tidak terlalu jelek. Rasa bangga,” kata Ayub Titu Eki

Ayub Titu Eki meminta mahasiswa Undana saat ini harus mengamalkan akreditasi unggul ini dengan lebih semangat dan agresif sehingga bisa melanjutkan belajar ke perguruan tinggi terkemuka lainnya. 

Dia berharap agar Undana tidak lagi berkutat secara internal kampus. Lebih dari itu, dampak nyata untuk banyak orang harus dilakukan Undana sebagai sebuah tanggung jawab. 

Baca juga: Yosef Lede dan Aurum Titu Eki Hadiri Ulang Tahun ke-60 Yonif 743/PSY

“Sekarang perguruan tinggi terlalu banyak. Saya harap jurusan di Undana yang ada, tidak hanya bersaing tingkat di akademik, tapi Undana bisa mengarahkan jurusan ini bekerja sama dengan masyarakat,” kata Ayub Titu Eki

Sebab, kata Ayub Titu Eki, sekalipun kampus itu memiliki prestasi secara akademik, tapi tidak berdampak untuk masyarakat. Apalagi, saat ini berbagai masalah seperti kemiskinan dan lainnya masih cukup banyak.

Inovasi produktif dari Undana harus dilakukan. “Mau berprestasi setinggi apapun dalam lingkungan masyarakat, tetap kurang bagus masyarakat kalau masih miskin,” kata alumnus FKIP Undana itu.  

Undana harus bisa membawa berbagai persoalan di tengah masyarakat ini ke sisi kesejahteraan. Berbagai tenaga pendidik di Undana menjadi modal utama untuk mengerjakan ini. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved