Opini
Opini: Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV
Leo XIII lahir lahir di Carpineto Romano, Italia. Ia lahir dengan nama Vincenzo Gioacchino Raffaele Luigi Pecci.
Kita semua ada di dalam tangan Allah. Oleh karena itu, tanpa rasa takut, bergandengan tangan dengan Allah dan satu sama lain, marilah kita melangkah maju. Kita adalah murid-murid Kristus. Kristus berjalan mendahului kita. Dunia membutuhkan cahaya-Nya.
Umat manusia membutuhkan Dia sebagai jembatan menuju Allah dan kasih-Nya. Bantulah kami juga, satu sama lain untuk membangun jembatan, dengan dialog, dengan perjumpaan, yang menyatukan kita semua untuk menjadi satu umat yang selalu damai. Terima kasih Paus Fransiskus!”.
Tampak terharu di serambi tengah Basilika, Paus Leo XIV tidak sekadar memberi salam, tapi menyampaikan pidato yang agak panjang dan terprogram.
Paus Leo XIV membacakan teks yang ditulisnya dengan tangan di atas beberapa lembar kertas beberapa menit sebelum ia muncul dari tempat yang sama di mana Fransiskus, pada hari Minggu Paskah, memberikan berkat Urbi et Orbi untuk yang terakhir kalinya.
“Saya ingin berterima kasih,” kata Paus Leo XIV, ”juga kepada semua saudara kardinal yang telah memilih saya untuk menjadi penerus Petrus dan berjalan bersama Anda, sebagai Gereja yang bersatu yang selalu mencari perdamaian, keadilan, selalu berusaha untuk bekerja sebagai pria dan wanita yang setia kepada Yesus Kristus, tanpa rasa takut, untuk mewartakan Injil, menjadi misionaris.
Saya adalah putra Santo Agustinus, seorang Agustinian, yang berkata: 'Bersama kalian aku seorang Kristiani dan untuk kalian eorang Uskup'. Dalam pengertian ini kita semua dapat berjalan bersama menuju tanah air yang telah dipersiapkan Tuhan bagi kita'.
Tak lupa pula, Ia segera menyampaikan salam khusus kepada Gereja Roma: “Kita harus bersama-sama mencari cara untuk menjadi Gereja yang misioner, Gereja yang membangun jembatan, berdialog, selalu terbuka untuk menerima seperti alun-alun ini dengan tangan terbuka.
Setiap orang, setiap orang yang membutuhkan cinta kasih kita, kehadiran kita, dialog dan cinta. Dan jika Anda mengizinkan saya menyampaikan sepatah kata, salam kepada semua dan terutama kepada Keuskupan Chiclayo, Peru, di mana umat yang setia telah menemani uskupnya, berbagi iman dan memberikan begitu banyak hal untuk terus menjadi Gereja Yesus Kristus yang setia”.
Ia menyimpulkan: “Kepada kalian semua, saudara dan saudari di Roma, di Italia, di seluruh dunia, kita ingin menjadi Gereja yang sinodal, Gereja yang berjalan, Gereja yang selalu mencari perdamaian, yang selalu mencari cinta kasih, yang selalu berusaha untuk dekat terutama dengan mereka yang menderita”.
Paus Leo XIV menampilkan dirinya kepada dunia dengan mengenakan pakaian sesuai dengan protokol kepausan, tidak seperti dua belas tahun yang lalu, pada tahun 2013, Jorge Mario Bergoglio-Paus Fransiskus, yang menunjukkan dirinya hanya mengenakan jubah putih dan salib dada logam serta cincin uskup yang telah ia kenakan sejak tahun 1992, saat menjadi uskup auksilier di Buenos Aires.
Robert Francis Prevost-Paus Leo XIV, agak beda dengan di atas jubah putih, ia mengenakan rochetto, mozzetta merah, salib dada emas, dan jubah kepausan merah dengan lambang Tahta Suci, yaitu tiara dan kunci-kunci yang terpisah, serta gambar empat penginjil.
Di jari manis kanannya, ia masih mengenakan cincin emas kardinal yang diterima dari Fransiskus dalam konsistori 30 September 2023. Paus Leo XIV, ingin segera menempatkan dirinya dalam kesinambungan pastoral dengan Leo XIII dan Fransiskus.
Ada kontuinitas dalam hal tema pastoral tapi diskontuinitas dalam simbol.
Dengan terpilihnya Paus Leo XIV, Sede Vacante yang hanya berlangsung selama 17 hari telah berakhir. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Paus Leo XIV
Paus Leo XIII
Robert Francis Prevost
Paus Fransiskus
Doddy Sasi
Uskup Roma
Vincenzo Gioacchino Raffaele Luigi Pecci
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.