TTS Terkini

Ketua DPRD NTT Emi Nomleni Sebut Kemiskinan Jadi Akar Permasalahan Stunting

Politisi PDI Perjuangan ini menekankan, persoalan kemiskinan di Kabupaten TTS perlu diselesaikan. Selain kemiskinan, pendidikan dan kesehatan

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
Ketua DPRD Provinsi NTT, Emilia Nomleni memberikan arahan pada musrenbang tingkat Kabupaten TTS 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE - Ketua DPRD NTT Emi Nomleni menyebutkan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tengah menghadapi permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Stunting dan kemiskinan kita bicara hari ini hampir tidak bisa pilah. Mana yang mau kita selesaikan duluan, tetapi sesungguhnya stunting itu lahir karena kemiskinan," jelas Emi Nomleni saat Musrenbang tingkat Kabupaten TTS yang digelar, Selasa (6/5/2025) di Aula BKPSDMD Kabupaten TTS. 

Politisi PDI Perjuangan ini menekankan, persoalan kemiskinan di Kabupaten TTS perlu diselesaikan. Selain kemiskinan, pendidikan dan kesehatan menjadi persoalan yang perlu perhatian khusus pemerintah.

"Kita tidak bisa bicara hanya stunting saja, tetapi kita bisa karena dia miskin makanya stunting. Kita datang memberi makan itu bagian dari penanganan hari ini. Tetapi penyelesaian soalnya harus diselesaikan pada akar masalah yaitu kemiskinan," tegas Emilia. 

Dalam menyelesaikan persoalan ini, seluruh pihak harus bergandengan tangan. Tidak bisa satu atau dua orang yang bekerja. 

Berkaitan dengan efisiensi anggaran, Emi Nomleni juga mengatakan semua kegiatan perlu ada skema anggaran. Menurutnya ini menjadi penting guna memastikan efektivitas kerja ke depan.

Baca juga: Ketua DPRD TTS Harap Musrenbang Menjawab Kebutuhan Rakyat

Emi Nomleni juga berharap Musrenbang yang digelar bukan dilihat sebagai kegiatan rutin semata.

Menurutnya, hal ini karena musrenbang sudah diatur dalam regulasi, dan biasanya tidak pernah mengevaluasi musrenbang ini memberikan dampak apa terhadap pembangunan daerah. 

"Jadi mohon maaf, Untuk kita semua yang bertanggung jawab untuk tugas pelayanan pada masyarakat, kadang suka copy paste. Jadi apa yang kita lakukan itu sudah ada dan jika tidak terlaksana juga tidak masalah," ungkapnya. 

Padahal menurutnya, Musrenbang dapat menyusun rencana yang akurat dan memberikan kesempatan untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan rakyat. 

"Jadi kalau saat ini, kebutuhan rakyat bukan hanya list permintaan, tetapi harus ditekankan pada kebutuhan sesungguhnya," tekannya. (any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved