Opini

Opini: Ekologi yang Mendukung Kemampuan Praliterasi Anak

Tema ini urgen terutama untuk konteks NTT yang memiliki catatan kelam tentang kemampuan literasi anak usia dini.

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-FREEPIK
ILUSTRASI 

Untuk itu, selain aspek konten, perlu diperhatikan aspek bunyi dari kata-kata dalam lagu. 

Para ahli merekomendasikan penggunaan lagu anak dengan bunyi syair yang mirip perlu diprioritaskan untuk mengasah kepekaan bunyi pada anak.

Keempat, membentuk persepsi awal anak tentang bahasa tulis juga perlu dilakukan para pengasuh. 

Pada momen anak berulang tahun, misalnya, seisi rumah berkumpul dan merayakannya sambil orang dewasa menulis pesan untuk si anak pada secarik ketas lalu dikumpulkan dalam kotak untuk selanjutnya dibacakan saat duduk bersama. 

Langkah kecil ini tampak sedikit merepotkan orang dewasa, tetapi berkekuatan dasyat dalam membentuk imajinasi awal tentang bahasa tulis pada anak. 

Minimal anak menyadari bahwa pesan tidak selamanya diucapkan, tetapi bisa ditulis atau tulisan di kertas adalah juga satu bentuk komunikasi yang tak berbeda dengan pembicaraan lisan.

Alternatif dari langkah keempat ini, misalnya, para pengasuh meminta anak untuk berbelanja di kios. 

Barang yang perlu dibeli tidak selamanya harus diucapkan secara lisan, tetapi sesekali perlu ditulis pada secarik kertas untuk ditentengkan anak ke kios. 

Langkah kecil ini juga membentuk persepsi tentang bahasa tulis pada anak usia dini.

Alternatif lainnya adalah bercerita untuk anak sambil sedapat mungkin ditunjukkan teksnya pada anak. Korespondensi antara ucapan lisan dan penunjukan bentuknya di teks harus kuat. 

Langkah ini selain berguna bagi pembentukan karakter anak melalui pesan cerita, juga membentuk persepsi awal anak tentang bahasa tulis.(*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved