Manggarai Timur Terkini

Wabup Manggarai Timur Tarsisius Sjukur Tekankan Pentingnya Mata Pelajaran Muatan Lokal

Peserta seminar sebanyak 600 orang dan berasal dari berbagai latar belakang yaitu kepala sekolah, guru, praktisi pendidikan, dan masyarakat umum

Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Kegiatan seminar Pendidikan dalam rangka memperingati Hardiknas Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas PPO Kabupaten Manggarai Timur 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Wakil Bupati Manggarai Timur Tarsisius Sjukur, SS membuka kegiatan seminar pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Timur yang berlangsung di Aula Setda Manggarai Timur, Rabu 30 April 2025.

Seminar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 ini diangkat dengan tema 'Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua' dengan sub tema 'Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Implementasi Pembelajaran Muatan Lokal di Kabupaten Manggarai Timur

Peserta seminar sebanyak 600 orang dan berasal dari berbagai latar belakang yaitu kepala sekolah, guru, praktisi pendidikan, dan masyarakat umum lainnya. 

Seminar ini menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Tarsisius Sjukur, Wakil Bupati Manggarai Timur, dengan topik Kebijakan Pendidikan Muatan Lokal di Kabupaten Manggarai Timur, Drs Save Dagun Penulis Ensiklopedia Manggarai dengan topik Penguatan Karakter Melalui Pembelajaran Muatan Lokal, dan Herman Darius, selalu Budayawan  dengan Topik: best practice 'Pendidikan anak dalam budaya lampek lima'. 

Wabup Tarsisius Sjukur mengatakan, pemerintah telah menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional yang berlaku di seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini bertujuan untuk memastikan kualitas pendidikan yang merata dan setara bagi semua siswa di seluruh wilayah. 

Karena keunikan karakteristik pada setiap wilayah di Indonesia, pemerintah melalui Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 mengamanatkan pemerintah daerah untuk mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal.

Pengembangan muatan lokal ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan terkait lingkungan alam, sosial dan budaya lokal.

Dengan pengembangan kurikulum yang kontekstual, diharapkan peserta didik dapat memiliki kecakapan hidup sesuai dengan kondisi kehidupannya saat ini dan masa depan untuk hidup berkelanjutan dengan segala tantangannya. 

Wabup Tarsisius juga menerangkan, di Kabupaten Manggarai Timur, Kurikulum Muatan Lokal telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 108/HK/XII/2022 tentang Kurikulum Muatan Lokal pada Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Manggarai Timur. Karena menggunakan kerangka Kurikulum Merdeka maka Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menerbitkan Keputusan Kepala Dinas PPO Nomor 420/1910/PPO/VII/2024 tentang Capaian Pembelajaran Muatan Lokal pada elemen sumber daya alam.

Anak-anak akan mempelajari kekayaan kekayaan alam yang terdapat di sekitar lingkungan kehidupan peserta didik Seperti pantal, gua, danau, gunung, hutan pertanian/perkebunan, hewan khususnya hewan endemic yang dilindungi, tumbuhan khas dan yang dimanfaatkan untuk kesehatan, peningkatan perekonomian dan lain-lain. 

Dengan mengenal dan menumbuhkan kecintaan pada sumber daya alam tersebut, peserta didik dapat mengembangkan sikap melindungi dan menjaga kelestarian alam dan memanfaatkannya untuk kepentingan yang tidak merusak lingkungan alam.

Elemen sumber daya manusia mencakup tokoh sejarah lokal dan potensi masyarakat setempat yang menjadi inspirasi dalam pengembangan ekonomi, sosial budaya, kepemimpinan, penyelamatan lingkungan hidup.

Baca juga: BI NTT Dorong Kelompok Petani Muda Milenial Manggarai Timur Maksimalkan Potensi Pertanian Lokal

Pada elemen budaya, para siswa akan mempelajari kekayaan budaya yang ada di lingkungan di mana mereka tinggal yang mencakup tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.

Dengan mengenal dan menumbuhkan kecintaan pada kekayaan budaya setempat, peserta didik dapat mengembangkan sikap melindungi dan menjaga kelestarian budaya dan memanfaatkannya untuk kepentingan yang tidak mengancam keberadaan budaya tersebut, apalagi kini ditandai oleh kecepatan arus Informasi yang ditopang pengembangan teknologi yang pesat dan semakin mengikuti budaya kebarat-baratan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved