Liputan Khusus

LIPSUS: Ribuan Jemaat Pawai Obor Paskah Uskup Domi Ajak Umat Berziarah

Ribuan jemaat dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Betania Ba'a, Rote Ndao mengikuti Pawai Obor Paskah pada Minggu  (20/4) dini hari.

|
POS-KUPANG.COM/MARIO TETI
SUASANA PAWAI OBOR- Suasana ketika anak-anak GMIT Betania Ba'a mengikuti Pawai Obor Paskah. Minggu, (20/4/2025) dini hari. 

POS-KUPANG.COM, BA'A -  Ribuan jemaat dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Betania Ba'a, Rote Ndao mengikuti Pawai Obor Paskah pada Minggu  (20/4) dini hari.

Ketua Majelis Jemaat GMIT Betania Ba'a, Pdt. Joice R Tulle mengungkapkan, pawai obor menjadi bagian dari rangkaian perayaan Paskah yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Pdt. Joice R Tulle menyebut, rute pawai obor dimulai dari halaman Gereja Betania Ba'a, mengelilingi sejumlah ruas jalan utama di alun-alun Kota Ba'a. Pawai Obor Paskah ini diiringi nyanyian pujian dan doa bersama.

Adapun peserta pawai obor terdiri dari anak-anak hingga orang tua dengan membawa obor menyala sambil berjalan dengan tertib dan khidmat.

Selain Pawai Obor Paskah, kata Pdt. Joice R Tulle, rangkaian kegiatan Paskah di GMIT Betania Ba'a juga mencakup ibadah subuh, cari telur Paskah untuk kategori PART serta lomba sambung lirik kidung jemaat.

"Semua kegiatan dalam merayakan Paskah ini bertujuan mempererat kebersamaan dan semangat pelayanan di tengah masyarakat," tutur Pdt. Joice R Tulle.

Wakil Ketua Majelis Jemaat GMIT Syalom Mokdale, Pdt. Marta Saudale-Mauta mengatakan, pawai obor Paskah merupakan pawai kemenangan Tuhan Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati untuk menyelamatkan umat-Nya dan memberikan kehidupan yang kekal.

POSE BERSAMA- Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dethan, anggota DPRD NTT Simson Polin, Pendeta dan Jemaat Rayon Nusaklain Barat foto bersama usai Pawai Obor Paskah. Minggu, (20/4/2025) pagi.
POSE BERSAMA- Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dethan, anggota DPRD NTT Simson Polin, Pendeta dan Jemaat Rayon Nusaklain Barat foto bersama usai Pawai Obor Paskah. Minggu, (20/4/2025) pagi. (POS-KUPANG.COM/MARIO TETI)

"18 rayon jemaat Tuhan memberikan rasa syukur dan sukacita, karena kemenangan Kristus. Kita boleh didampingi orang tua kita, mama Wakil Bupati Rote Ndao bersama dengan bapak Simson sebagai anggota DPRD NTT untuk bersama-sama merayakan pawai kemenangan, pawai obor Paskah," ucap Pdt. Marta Saudale-Mauta.

Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan memaknai Paskah dalam dua tatanan kehidupan yang diambil dari kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.

Apremoi yang didampingi suaminya, Simson Polin menyampaikan itu selepas mengikuti pawai obor Paskah tahun 2025 bersama jemaat di GMIT Syalom Mokdale.

Pawai obor diikuti 18 rayon ini mengambil rute menuju Kantor Bupati Rote Ndao, melintasi Jln. ABRI, Simpang Tiga Utomo dan finish di gereja setempat.

Bagi Apremoi Dudelusy Dethan, penting untuk disadari bawah pawai obor Paskah ini tidak hanya menjadi simbol kebangkitan Yesus Kristus, tetapi juga menjadi momentum persatuan yang mencerminkan semangat kebersamaan dan toleransi yang terus tumbuh di tengah masyarakat Rote Ndao.

"Kita melakukan pawai obor ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yesus yang begitu luar biasa, yang mau berkorban bahkan bangkit untuk menyelamatkan kita semua," pungkas Apremoi Dudelusy Dethan.

Dijelaskannya, berdasarkan hasil refleksi teologis tetang Paskah, Apremoi menyebut ada dua hal yang diketemukan dalam permenungannya tersebut yakni pengampunan dan cinta kasih.

"Yang pertama, kita belajar, tentang apa itu pengampunan. Lalu yang kedua, kita belajar tentang apa itu rasa saling mengasihi. Hari ini Tuhan telah mengampuni kita semua, maka di antara kita semua jika hari ini masih ada rasa sakit hati, rasa iri, rasa dendam, rasa benci, kita tinggalkan itu. Tuhan telah menebus kita," terang Apremoi.
Yang kedua tambahnya, saling mengasihi satu sama lain. “Tuhan dengan segala kemuliaan-Nya mampu mengasihi kita. Siapakah kita kalau di antara kita tidak punya rasa saling mengasihi, rasa tolong menolong, dan saling membantu satu sama yang lain," lanjutnya menerangkan.

Pawai obor juga dilakukan Jemaat Emaus Liliba yang diikuti seluruh lingkungan jemaat, dengan masing-masing lingkungan menampilkan tema yang berbeda di tujuh titik rute pawai. Kegiatan ditutup dengan kebaktian subuh di Gereja Emaus Liliba dan pembagian hadiah lomba-lomba Paskah.

Pawai Obor kali ini bukan hanya menjadi ajang perayaan iman, tetapi juga sarana edukasi sosial dan budaya yang menyentuh berbagai aspek kehidupan jemaat. Semangat Paskah pun terasa kuat dengan keterlibatan aktif dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.

Tokoh jemaat dari Lingkungan 6, Yusuf Nope, menyampaikan, tahun ini lingkungan mereka mengangkat tema hukum, sebagai bentuk edukasi kepada jemaat mengenai pentingnya pemahaman hukum dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini adalah program gereja. Paskah tahun ini beberapa lingkungan diberikan tema berbeda. Kami di Lingkungan 6 diberikan tema hukum, jadi kami mengedukasi jemaat agar mengerti hukum seperti kekerasan dalam rumah tangga. Gereja memiliki peranan penting untuk memberitahukan bahwa kekerasan dalam rumah tangga tidak baik," ujarnya.


Jangan Lupa Berziarah

Umat Katolik di Keuskupan Atambua merayakan Hari Raya Paskah melalui misa agung yang dipimpin langsung Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr di Gereja Katedral St. Maria Immaculata Atambua, Minggu (20/4).

Dalam suasana sukacita kebangkitan Kristus, Uskup Dominikus mengajak umat untuk tidak sekadar hadir dalam misa, tetapi sungguh-sungguh menghayati makna Paskah sebagai inti dan sumber iman Kristiani.

“Kita saat ini berada dalam suasana yang menjadi inti dan asal-usul dari iman dan kepercayaan kita,” ujar Uskup Mgr. Dominikus Saku, dalam homilinya.

Baca juga: Penyebab Kebakaran di Ende Selatan yang Hanguskan Satu Unit Rumah Semi Permanen

Mgr. Dominikus Saku menekankan iman sejati bukanlah sekadar rutinitas, apalagi terburu-buru dalam doa dan liturgi.

“Ada yang merasa setengah jam terlalu lama, berharap doa juga setengah saja supaya cepat pulang. Padahal orang yang beriman menerima kebenaran Tuhan dan hidup dari firman itu,” tegasnya.

JADILAH PASKAH TUHAN DI DUNIA - Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr memimpin Misa Hari Raya Paskah 2025 di Gereja Katedral St. Maria Immaculata Atambua, Minggu (20/4/2025). Pimpin Misa Agung Hari Raya Paskah 2025, Uskup Dominikus: Jadilah Paskah Tuhan di Dunia.
JADILAH PASKAH TUHAN DI DUNIA - Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr memimpin Misa Hari Raya Paskah 2025 di Gereja Katedral St. Maria Immaculata Atambua, Minggu (20/4/2025). Pimpin Misa Agung Hari Raya Paskah 2025, Uskup Dominikus: Jadilah Paskah Tuhan di Dunia. (POS-KUPANG.COM/KOMSOS KA)

Uskup Mgr. Dominikus Saku juga menegaskan makna kebangkitan Kristus harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang, dari berbagai profesi dan latar belakang, dipanggil untuk menjadi saksi kebaikan Tuhan di tengah dunia.

“Kalau kita bangkit bersama Tuhan, kita akan menjadi Paskah Tuhan untuk dunia, entah sebagai pegawai kantor, petani, pedagang di pasar, hingga tukang ojek. Semua bersaksi dengan caranya masing-masing,” ucap Mgr. Dominikus Saku.

Uskup Mgr. Dominikus Saku juga mengajak seluruh umat untuk bersyukur dan percaya bahwa Tuhan hadir dalam hidup mereka, membaharui hati dengan cahaya Injil dan kekuatan Roh Kudus. 

“Bersukacitalah bersama Tuhan yang bangkit. Ia menerangi kita, mengisi hidup kita dengan roh kehidupan, dan memperbaharui hati kita,” lanjut Uskup Mgr. Dominikus Saku.

Uskup Mgr. Dominikus Saku juga mengingatkan perayaan Paskah ini juga berlangsung dalam konteks Tahun Yubileum Peziarah Iman yang dicanangkan Bapa Paus Fransiskus.

“Meski perayaan Paskah melalui Tri Hari Suci telah selesai, tetapi kita masih berada di tahun Yubileum. Mari kita kobarkan harapan untuk hidup yang lebih baik di dalam dan bersama Tuhan. Jangan lupa berziarah, karena kita adalah peziarah-peziarah pengharapan,” tandas Uskup Mgr. Dominikus Saku, dihadapan ribuan umat yang memadati Gereja Katedral Atambua.

Baca juga: LIPSUS: Ratusan Pemuda Seret Seng ke Jalan Tradisi Rabu Trewa Jelang Semana Santa 

Pastor Paroki Santo Antonius Padua Sasi, Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Pater Titus Khian Limngardi, OFMConv  pada perayaan ekaristi malam Paskah dihadiri ribuan umat Katolik.

Kapasitas gereja tidak mampu menampung jumlah umat yang datang. Ratusan umat terpaksa mengikuti perayaan Ekaristi di Aula dan tenda-tenda yang dipasang di luar gereja.

Dalam Kotbahnya, Pater Titus Khian Limngardi mengatakan, kebangkitan Tuhan Yesus Kristus adalah momentum penting bagi semua umat Kristiani untuk merefleksikan perjalanan dalam kehidupan masing-masing.

Allah yang merendahkan dirinya kini telah menjadi Allah yang bangkit dan menghidupkan.

Sementara itu, umat Katolik Paroki Santo Antonius Padua Sasi Kefamenanu, Bernardino Realino mengatakan, perayaan Paskah tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: LIPSUS: Tidak Ada Dokter Anastesi  Ibu dan Anak Meninggal  di IGD Tc Hilers Maumere 

Sebab,bertepatan dengan Tahun Yubileum yang ditetapkan Paus Fransiskus, memberikan pengharapan baru kepada umat Katolik untuk selalu hidup dalam kasih dan kemurahan Tuhan.

Umat Katolik juga memenuhi  halaman untuk mengikuti perayaan misa  malam Paskah di gereja Santo Arnold Jassen Tambolaka, Sumba Barat Daya, Sabtu (19/4).

Misa pertama dipimpin Romo Hugo Umbu Rangga, Pr.
Ribuan umat yang hadir tidak mampu ditampung dalam gedung gereja.

Untuk mengatasi hal itu, panitia membangun  tenda di halaman  gereja. Namun, tenda yang dibangun juga tetap tidak mampu menampung umat yang menghadiri misa malam Paskah tersebut. 

Perayaan Paskah di Gereja Katedral Roh Kudus tidak hanya diikuti umat Katolik di wilayah Keuskupan Labuan Bajo, tetapi juga oleh wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di destinasi pariwisata super prioritas itu. 


Turis Ikut Misa
Di Gereja Katedral Roh Kudus, terlihat sejumlah turis mancanegara mengikuti Misa Sabtu Suci, (19/4) dan berbaur dengan warga lokal. Mereka mengikuti misa sambil berdiri karena tak kebagian kursi.

Kendati misa menggunakan bahasa Indonesia mereka tetap mengikuti dengan khusyuk. 

Baca juga: LIPSUS: Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang Mengabdi untuk Rakyat Kecil

Livin Asar, yang memandu para turis asing itu mengatakan, para bule itu sangat antusias mengikuti misa Sabtu Suci. "Mereka sedang berlibur di sini. Mereka tanya ke saya di mana ada misa, jadi saya bawa mereka ke gereja di sini. Para turis ini berasal dari Italia, satu keluarga," ungkap Livin. 

Adapun misa Sabtu Suci di Katedral Roh Kudus dipimpin Romo Laurens Sopang, Pr. Upacara cahaya dilakukan dalam kondisi gelap. Umat pun mengikutinya dengan hikmat.

PASKAH SAMBIL BERLIBUR - Suasana Misa Sabtu Suci di Gereja Katedral Roh Kudus Labuan Bajo. Sejumlah turis mancanegara terlihat mengikuti misa tersebut. Sabtu (19/4/2025). 
 
PASKAH SAMBIL BERLIBUR - Suasana Misa Sabtu Suci di Gereja Katedral Roh Kudus Labuan Bajo. Sejumlah turis mancanegara terlihat mengikuti misa tersebut. Sabtu (19/4/2025).    (POS-KUPANG.COM/BERTO KALU)

Dalam perayaan Sabtu Suci di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Kota Baru, Kota Kupang, RD Maxi Un Bria mengajak umat bangkit dan menjadi cahaya di tengah dunia untuk menghalau kegelapan dosa.

"Kita senantiasa menyalakan lilin sebagai simbol bahwa kita siap untuk bangkit. Siap untuk menghalau kegelapan, siap untuk hidup secara baru yang bangkit bersama Kristus," ajak RD Maxi Un Bria.

RD Maxi Un Bria menegaskan, umat dipanggil untuk menjadi cahaya yang membawa harapan dan keselamatan bagi sesama. Terang lilin Paskah adalah tanda umat siap bangkit menjadi saksi Kristus yang mengalahkan kegelapan dosa.

Baca juga: RD Maxi Un Bria Ajak Umat Meneladani Kesetiaan dan Pengorbanan Yesus

“Terang lilin adalah sebagai tanda kita siap bangkit menjadi saksi Kristus yang mengalahkan kegelapan dosa. Kita diteguhkan di malam suci ini dan memperbaharui tanda baptis,” ucapnya.

RD Maxi meneguhkan bahwa dalam terang Injil, tidak ada dosa berat yang tak dapat diampuni. “Seberat-beratnya kita memiliki dosa, Tuhan tetap menggunakan kita untuk mewartakan kebangkitan Kristus. Itulah kerahiman-Nya yang luar biasa,” katanya.

Ia mengajak umat untuk menjadi seperti Maria Magdalena yang meski penuh keterbatasan, dipakai Allah menjadi pewarta pertama kebangkitan-Nya. “Menjadi saksi Kristus yang bangkit seperti Maria Magdalena di dalam hidup sehari-hari, di tengah keluarga, masyarakat, dan relasi sosial kita,” ajak RD Maxi. (rio/bbr/gus/eto/dim) 

 

Prosesi Laut Diterjang Hujan Lebat

Prosesi laut mengarak peti Yesus Tersalib berjalan di tengah guyuran hujan deras. Walau demikian, umat tak berhenti mendaraskan doa sepanjang prosesi laut dari Kapela Tuan Meninu ke Pantai Kuce, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat (18/4) siang.

Suasana duka menyelimuti ribuan peziarah Semana Santa Larantuka 2025 yang mengikuti prosesi dengan busana serba hitam. Mereka menumpang puluhan kapal nelayan, mengikuti perahu tanpa mesin (berok).

Berok yang memuat peti Yesus tersalib itu dikawal puluhan sampan.

Baca juga: Lipsus - Makanan Gratis Kurang, Ratusan Siswa di NTT Dipulangkan

Doa rosario terdengar menggema sepanjang prosesi laut. Meski hujan deras, laut di antara Pulau Adonara dan Flores itu tampak tenang, meski kapal sedikit terombang-ambing diterpa arus Gonsalu.

Salah satu peziarah, Andreas Alvelino Sado, mengatakan antusias umat sangat tinggi meski cuaca tak bersahabat. Siswa kelas XII di SMAK Frateran Podor Larantuka itu berharap momen Semana Santa membawa berkat untuk banyak orang, khususnya mereka yang menderita.

Suasana prosesi laut Semana Santa di tengah hujan. Umat menaiki kapal saat mengarak peti Yesus dari Kapela Tuan Meninu ke Pantai Kuce, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat, 18 April 2025.
Suasana prosesi laut Semana Santa di tengah hujan. Umat menaiki kapal saat mengarak peti Yesus dari Kapela Tuan Meninu ke Pantai Kuce, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat, 18 April 2025. (POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN)

"Banyak peziarah, prosesi tahun ini ikut dalam kondisi hujan deras, cuaca mendung sekali," katanya.

Dalam kondisi hujan lebat tersebut, ribuan umat menyaksikan prosesi laut dari pinggir pantai. Perarakan peti Yesus lewat laut memakan waktu sekira 1 jam.

Kapal berjalan pelan di tengah terjangan arus gonsalu.
Arca Yesus tersalib diantar ke Pantai Kuce, tak jauh dari Istana Raja Larantuka. Banyak aparat gabungan mengawal jalannya prosesi. Pelaku devosi bersama peziarah lain masih menunggu di Pantai Kuce dan sekitarnya.

Prosesi laut menjadi bagian dari puncak Jumat Agung, ketika Yesus dihukum mati demi umat manusia. Ribuan peziarah kemudian mengikuti prosesi darat, mengarak Patung Tuan Ma, Tuan Ana, dan peti Yesus keliling Kota Larantuka.

Baca juga: Ribuan Peziarah Terjang Hujan dan Angin Saat Prosesi Darat Semana Santa Larantuka 2025

Lintasan prosesi akan dimulai dari Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka dan kembali lagi ke sana. Jalur prosesi diperkirakan sejauh 2 kilometer, melewati delapan armida dengan lilin bernyala.

Lantunan doa rosario diiringi nyanyian-nyanyian ratapan mengiringi prosesi darat Semana Santa di Kota Larantuka. Hujan disertai angin tak berhenti saat prosesi sedang berlangsung pada malam hari.

Ribuan umat Katolik di wilayah Flores Timur hingga peziarah berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri tampak khusyuk. Mereka ikut mengarak arca sakral, Tuan Ma, Tuan Ana, dan peti Yesus Tersalib.

Jalanan di sepanjang lintasan prosesi tampak basah. Sisi kiri maupun kanan Turo atau pagar yang biasanya terang dengan nyala ribuan lilin tampak padam. Hujan terus turun, suhu udara menusuk tubuh.

Empat lakademu, pemanggul peti Yesus tersalib, terus menapaki jalanan basah keliling jantung Kota Larantuka sejauh 2 kilometer. Lakademu menjalankan peran layaknya kisah Simon dari Kirene ketika membantu Yesus Kristus memanggul salib.

Di sana terdapat delapan armida. Mereka akan singgah di setiap armida untuk berdoa diiringi nyanyian ratapan ovos. Prosesi tahun ini terasa berbeda karena curah hujan.

Prosesi darat dimulai dari Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka dan akan kembali lagi ke sana. Rombongan mulai bergerak pukul 20.00 Wita. Tiga jam berselang, tepatnya pukul 23.13 Wita, mereka baru tiba ke Armida Tuan Trewa (Armida 4). 

Baca juga: Umat Muslim Asal Sulawesi Ikuti Prosesi Semana Santa Larantuka

Dari pantauan Pos Kupang, banyak peziarah berteduh di pinggir jalan. Ada yang pulang, tak melanjutkan perjalanan mengarak tiga patung sakral itu. Beberapa dari mereka adalah kelompok rentan seperti lansia. Pakaian mereka  basah.

"Hujan jadi istirahat, tenaga sudah tidak bisa lagi," ujar pasangan suami istri lansia. Walau demikian masih sangat banyak orang berjalan kaki di tengah hujan yang deras tu. Mereka tak membawa payung atau mantel.
Hingga pukul 00.00 Wita, Kota Larantuka masih diguyur hujan. Prosesi terus berjalan. Sejumlah aparat gabungan masih berjaga. Beberapa titik muncul genangan air. (cbl)


Expo Pemuda GMIT Semarak 

Panitia Paskah Pemuda GMIT menggelar Expo Pemuda GMIT 2025 di Pantai LLBK, Kota Kupang, pada 19-21 April 2025.  Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Paskah 2025.

Expo ini menghadirkan panggung hiburan, live cooking, serta beragam permainan seru. Sebanyak 35 stand UMKM dari pemuda Klasis di Kupang, termasuk utusan dari Klasis Soe, Sabu, Alor, TTS, dan berbagai daerah di NTT, turut memeriahkan acara yang didukung Bank Indonesia dan Bank NTT.

Keberagaman UMKM di Expo UMKM ini menampilkan produk lokal unggulan. Untuk UMKM pangan, tersedia hasil pengolahan pangan lokal seperti keripik pisang, ubi-ubian, serta makanan khas daerah dari seluruh NTT yang menggugah selera.

Selain pangan, ada pula UMKM kerajinan yang menawarkan kain tenun untuk kebutuhan fashion, serta aksesoris seperti gelang, kalung, dan pernak-pernik khas NTT yang kaya akan nilai budaya.

Ketua Pemuda Sinode GMIT, Erenst Blegur saat ditemui Pos Kupang (20/4) menjelaskan, expo ini merupakan bentuk kepedulian pemuda dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan jemaat, yang didukung penuh Sinode GMIT. 

Erens Blegur
Erens Blegur (POS KUPANG/HO)

Ia menambahkan, UMKM tidak hanya hadir di Pantai LLBK, tetapi juga di garis start pawai Paskah di Patung Tirosa, serta di GMIT Anugerah, GMIT Koinonia, dan GMIT Kota Kupang.

“Jadi, kalau lapar atau haus saat menonton pawai Paskah, pengunjung bisa langsung berbelanja di stand UMKM yang tersedia,” ujarnya.

Yoli Viona, seorang mahasiswa mengaku sangat senang datang ke Expo Pemuda ini. Selain bisa menikmati hiburan dan lomba, dirinya juga bisa berbelanja produk UMKM, seperti keripik ubi, kain tenun, dan aksesoris cantik.

Wali Kota Kupang, Christian Widodo saat pembukaan Expo Pemuda GMIT, Minggu (20/4) tersebut mengatakan, warga Kota Kupang harus selalu punya harapan baru dan itulah makna Paskah. 

“Kami tidak bisa melakukan semuanya sendiri, kita harus bersama-sama dengan teman-teman pemuda. Di dalam persatuan kita menemukan kemenangan,” ungkap dr. Christian menyoroti kolaborasi antara pemuda dan agama, terutama dalam upaya pengelolaan sampah.

Baca juga: Istri Gubernur NTT Minta Komnas HAM Kawal Kasus Kekerasan Seksual eks Kapolres Ngada

Sebab, dalam satu atau dua bulan ke depan, Pemerintah Kota Kupang akan menyiapkan tempat sampah di setiap RT.

“Pengolahan sampah harus selesai di tingkat kecamatan, dan sisanya baru dibuang di alur yang tepat. Saya melihat Kota Kupang sudah semakin bersih, dan saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah sadar akan pentingnya kebersihan,” tuturnya.

Wali Kota juga memberikan apresiasi kepada UMKM yang berpartisipasi dalam event Expo Pemuda GMIT.  Sebab, kegiatan apapun harus berdampak kepada masyarakat sekitar. 

“Produk lokal ini sangat bagus dan saya harap UMKM terus berkembang sehingga bisa lebih memberikan kontribusi bagi pembangunan Kota Kupang,” harapnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang NTT, Didiet Aditya Budi Prabowo, menyampaikan komitmen BI dalam mendukung pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia telah menjalin kesepakatan dengan GMIT. Kami berkomitmen untuk mendukung pengembangan UMKM melalui digitalisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT,” ujar Didiet. 

EXPO UMKM- Kegiatan Expo Pemuda GMIT di Pantai LLBK, Kota Kupang  dalam rangka Paskah 2025 yang berlangsung pada 19-21 April 2025.
EXPO UMKM- Kegiatan Expo Pemuda GMIT di Pantai LLBK, Kota Kupang  dalam rangka Paskah 2025 yang berlangsung pada 19-21 April 2025. (POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN)

Didiet juga mengungkapkan kebanggaan atas prestasi NTT di tingkat nasional. “Tahun lalu, Duta Rupiah dari NTT berhasil menjadi juara se-Indonesia. Kami berharap tahun ini prestasi tersebut dapat terulang,” tambahnya. 

Pemuda Klasis Pantar Timur Alor hadir  mengikuti expo Pemuda GMIT 2025  di Kota Kupang.  Dollu Yohanis  Sekretaris Pemuda Klasis Pantar Timur bersama lima pemuda lainnya memasarkan berbagai produk lokal khas Alor, seperti jagung titi, kue rambut, minyak kemiri, kerajinan tangan dari batok kelapa dan kenari, serta beberapa produk lainnya yang memikat minat pengunjung.

Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 250.000. Mereka mengaku mendapat tantangan terbesar yang dihadapi adalah biaya transportasi, yang mencapai Rp 150.000 per orang untuk perjalanan dari Alor menuju Kupang.

 "Kami diundang langsung untuk mengikuti kegiatan ini, dan sebenarnya banyak pemuda yang ingin ikut hadir, tapi hanya lima orang yang bisa berangkat," ujar Dollu Yohanis .

Para pemuda Klasis Pantar Timur  sudah tiba di Kupang sejak hari Kamis lalu dengan membawa muatan produk lokal menggunakan mobil pikap. (uge/nov/uan/Iar) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved