Kisah Abang Syahputra Lakisa, Korban Pengeroyokan Brutal di Air mata 

Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi di sekitar. Tak ada peringatan. Tiba-tiba, tendangan keras mendarat di tubuhnya. Syahputra jatuh tersungkur.

Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN 
LUKA - Korban pengeroyokan di Air mata, Abang Syahputra Lakisa mengalami luka di tubuhnya. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan

POS-KUPANG.COM, KUPANG  — Malam itu, Sabtu (9/8/2025) dini hari, suasana di Kelurahan Air Mata, Kecamatan Kota Lama, masih riuh oleh pesta pernikahan. 

Kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (12/8/2025), Abang Syahputra Lakisa,  tidak pernah menyangka niatnya untuk menjemput sang adik akan berakhir menjadi mimpi buruk.

“Saya cuma naik memanggil adik untuk pulang. Setelah turun, mau pulang, tiba-tiba saya ditahan oleh seseorang yang katanya aparat,” kisah Syahputra dengan suara pelan, matanya menunduk.

Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi di sekitar. Tak ada peringatan. Tiba-tiba, tendangan keras mendarat di tubuhnya. Syahputra jatuh tersungkur.

Beberapa pemuda dari Kampung Maleset di Namosain, langsung mengerubutinya. Pukulan dan tendangan menghantam tubuhnya dari berbagai arah.

Saat ia mencoba mengangkat kepala, sebuah batu besar menghantam tepat di kepalanya. Posisi terkapar membuatnya tak berdaya. Pandangannya mulai gelap. 

Namun, para pelaku belum berhenti. Mereka menyeret tubuhnya, bahkan sempat mengganggu sepeda motor di dekat lokasi. Seretan itu mencapai jarak kurang lebih 100 meter sebelum tubuh Syahputra dibiarkan begitu saja di tengah jalan, nyaris tak bergerak.

“Saya tidak mengenal orang-orang yang memukul saya. Dari situ saya tidak sadarkan diri,” ujarnya. Luka lebam menghiasi pelipis, telinga, kepala, pundak, siku, dan kakinya. Darah mengalir dari telinga dan kepala. Ponsel pribadinya juga hilang di tengah kekacauan itu.

Korban langsung dibawa keluarga untuk divisum di RS Bhayangkara pada Minggu pagi Pukul 07.00 WITA, hanya beberapa jam setelah kejadian. 

Hingga kini, ia masih dalam proses pemulihan. “Badan saya sakit semua. Saya hanya ingin kasus ini selesai dan pelaku ditangkap,” tegasnya.

Malam mencekam itu meninggalkan bekas yang sulit dihapus, bukan hanya di tubuh Syahputra, tetapi juga di batinnya.

Ia kini berharap, keadilan benar-benar ditegakkan, agar tak ada lagi korban berikutnya yang harus merasakan hal yang sama. (uan)

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved