Lewotobi Erupsi
Pengungsi Lewotobi Kekurangan Makanan, Satu Jiwa Satu Mug Beras untuk Satu Minggu
Salah satunya di Pos Lapangan (Poslap) Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, selama satu pekan ini bertahan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Ribuan pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki di camp darurat kekurangan bahan makanan.
Salah satunya di Pos Lapangan (Poslap) Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, selama satu pekan ini bertahan dengan ketiadaan stok beras maupun sayuran.
Senin, 21 April 2025 pagi, empat orang ibu berdiang di bawah tenda warna orange BPNB RI. Mereka memasak nasi dan bubur dengan periuk kecil. Selama pekan suci, 13-20 April, satu jiwa mendapat jatah beras 1 mug untuk satu minggu.
"Sudah satu minggu, satu orang dikasih beras 1 mug saja, dan itu untuk satu Minggu. Bahan makanan sudah tidak ada lagi," kata Lence Tobi (50), bersama Iganista Doken (53), Asni Noba (43), dan Maria Kwuta (35).
Pengungsi di Kobasoma didominasi warga Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang. Menurut Asni Noba, bantuan sudah jarang disalurkan. Beberapa bulan terakhir, mereka memenuhi kebutuhan hidup dari menjual hasil bumi seperti kopra, kemiri, kakao, dan sayuran.
Namun, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat signifikan. Mereka mengaku takut jika memaksakan diri memanen komoditi di kebunnya yang dekat dengan Gunung.
Malam tadi, sekira pukul 23.58 Wita, Gunung Level III (Siaga) itu kembali meletus disertai guncangan dahsyat. Ledakan terdengar hingga Kota Larantuka menggelegar. Tidak lama kemudian, posko pengungsi dilanda belerang.
"Kami takut mau ke bawah kampung untuk pilih kemiri dan kelapa. Gunung sementara meletus ini mau bagaimana lagi, semoga ada bantuan lagi untuk kami," ujar Asni.
Maria Kwuta, menambahkan bahan makanan 1 mug per jiwa sangat tidak cukup. Mereka harus berhemat. Porsi makan dikurangi, kadang kala memasak bubur agar dikonsumsi banyak orang.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki 17 Kali Meletus dalam 11 Jam Terakhir
"Kasihan anak-anak kecil, kadang mereka lapar karena makanan tidak ada," sebutnya.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi, melaporkan erupsi malam tadi mengeluarkan abu setinggi 3.000 meter di atas puncak atau 4.584 meter di atas permukaan laut.
Terhitung sejak pukul 00.00 Wita hingga 10.30 Wita, Lewotobi Laki-laki sudah 16 kali erupsi dengan tinggi abu antara 1.000 meter hingga 3.000 meter di atas puncak gunung.
"Status Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Level III (Siaga)," demikian laporan yang dirilis pengamat Lewotobi di Desa Pululera. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
DPRD Flores Timur Minta PGA Lewotobi Rutin Laporkan Peringatan Dini |
![]() |
---|
Penuh Abu Vulkanik Lewotobi, Aktivitas Warga di Kawasan Rawan Bencana Masih Normal |
![]() |
---|
Gunung Lewotobi Masih Level Awas, 600 Jiwa Masih Bertahan di Zona Rawan |
![]() |
---|
Dampak Letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur NTT, Siswa SMPK Frater Maumere Belajar dari Rumah |
![]() |
---|
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT Berubah Bentuk Usai Erupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.