Lewotobi Erupsi
Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Delapan Sekolah di Sikka Terdampak
Abu vulkanik Gunung Lewotobi laki-laki memenuhi seluruh lingkungan sekolah, bahkan abu vulkanik memenuhi ruang kelas belajar siswa.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan 8 sekolah dasar di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka terdampak.
8 sekolah yang mengalami dampak abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki yakni SDK Hikong, Boganatar, Dungan, Kringa, Natarmude, Kolit, Ojang dan Watutena yang berbatasan dengan Kabupaten Flores Timur.
Para kepala sekolah yang terdampak ini kemudian menggelar rapat untuk menyurati Kepala Dinas PKO Sikka tentang pelaksanaan pembelajaran di sekolah terdampak abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki.
Para Kepala Sekolah akan mengajukan surat ijin kepada Dinas PKO Sikka terkait jam pelajaran agar bisa disesuaikan dengan kondisi di wilayah terdampak.
Baca juga: Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-laki, Bandara Frans Seda Maumere Ditutup
"Kami dari 8 sekolah yang terdampak, menggelar pertemuan singkat membuat surat ke pak kadis PKO menyampaikan tentang pembelajaran yang terjadi di sekolah terdampak, karena erupsi ini sehingga kami mau menyampaikan ke pak kadis, pembelajaran tidak sesuai dengan jadwal pembelajaran yang disiapkan oleh lembaga, " Kata Kepala SDK Boganatar, Protus Didimus Marine, Rabu 20 Agustus 2025.
Kata dia, aktivitas pembelajaran di 8 sekolah dasar yang terdampak ini tergantung situasi dan kondisi karena abu vulkanik masih bertebaran.
"Kalau abu tebal, siswa kami pulangkan sebelum jam sekolah, " Jelasnya.
Kondisi ini pun menjadi perhatian serius orang tua siswa, para orang tua khawatir dengan kondisi anak mereka karena abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki masih bertebaran di wilayah itu.
Untuk mendukung pembelajaran, pihak sekolah mengharapkan bantuan air untuk membersihkan abu vulkanik gunung Lewotobi laki-laki yang menutupi lingkungan sekolah dan bantuan masker untuk para siswa dan guru.
Sementara itu, Rosalina Adinda Mystica Lewar, Oprator SDK Boganatar mengatakan, Abu vulkanik memenuhi ruang kelas dan kantor sehingga aktivitas di sekolah terganggu.
Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi, Tim BKO Biddokkes Polda NTT Tetap Berikan Pelayanan Kesehatan
"Sangat terganggu, kalau kita guru-guru masih bisa atasi, kalau untuk anak-anak, kita beri perhatian lebih karena mudah sekali terserang penyakit Ispa, " Jelasnya.
Sebelumnya, Aktivitas belajar mengajar di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Hikong di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dihentikan pasca terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.
Abu vulkanik Gunung Lewotobi laki-laki memenuhi seluruh lingkungan sekolah, bahkan abu vulkanik memenuhi ruang kelas belajar siswa.
Selain itu, Atap sekolah yang sudah bocor membuat abu vulkanik dari Gunung Lewotobi laki-laki dengan mudah masuk ke dalam ruang kelas. Seluruh kursi, meja dan perangkat pembelajaran tanpak tertutup abu vulkanik yang tebal sehingga tidak ada aktivitas di sekolah itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.