Flores Timur Terkini
An Kolin Tidak Setuju Ketua Askab Flores Timur Ganti Pengurus, John Kopong Jangan 'Telinga Tipis'
Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) An Kolin menanggapi kisruh kepengurusan Perseftim Flores Timur.
Keputusan itu dibuat setelah Perseftim meraih prestasi pada turnamen El Tari Memorial Cup di Kupang baru-baru ini.
Sementara Perseftim Flores Timur akan berpartisipasi dalam Liga IV Nasional di Kota Yogjakarta pada akhir April 2025.
Baca juga: Bawa Perseftim Juara III Tapi Dipecat, Askab Kini Tunggu Manajemen Lapor Keuangan
Viky Betan menilai keputusan itu dibuat secara sepihak dan otoriter. "Keputusan yang dimabil Askab ini keputusan sepihak. Bagi saya, ini mencerminkan arogansi seorang Ketua Askab dibalik asosiasi," katanya, Sabtu (5/4) malam.
Ia mengatakan, dinamika dalam forum atas keputusan itu belum resmi diterima semua Executive Committe (Exco). Bahkan masukan dan saran dari Exco tak digrubis Ketua Askab.
"Saran dan masukan tidak digubris oleh beliau. Dengan gayanya dia, memberikan tekanan lalu mengerucut ke perombakan manajemen," ujar Vicky Betan.
"Kami diganti semua, setelah kita keringat dan berdarah sampai Perseftim juara III, tiba-tiba mulai tendang-tendang orang," pungkasnya.
Menurut Vicky Betan, persoalan mulai terasa ketika Perseftim berlaga di ETMC XXXIII Kota Kupang. Kisruh berawal dari transparansi keuangan hingga saling beda pendapat.
Baca juga: Askab Flores Timur dan Manajemen Perseftim ‘Pecah.’ Diduga Soal Keuangan
"Ketika di Kupang, saya agak ketat dengan pola manajemen yang berbeda. Sementara di satu sisi, beliau (Jhon Kopong) sebagai Ketua Askab mau mengatur semua sehingga kami sering beda pendapat di Kupang terkait dengan keuangan ini," ujar Vicky Betan, Minggu (6/4).
Menurutnya, persoalan keuangan diatur oleh bendahara. Pihak Askab, katanya, hanya terima laporan pertanggungjawaban. Vicky menyebut uang yang dibawa ke ETCM Kupang sebesar Rp 40.000.000 dari total Rp 190.000.000.
"Saya, prinsipnya bendahara di menajemen kan ada, jadi dia hanya tinggal tunggu laporan saja. Apa lagi kami tidak terlalu beban karena uang yang kami bawa hanya Rp 40.000.000. Sisanya itu kan ada di Askab, mereka tidak kasih kami utuh Rp 190.000.000 yang ada di KONI itu," beber Vicky Betan.
Ketua Askab Flores Timur John Kopong belum memberikan respons saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.