Liputan Khusus
LIPSUS: Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang Mengabdi untuk Rakyat Kecil
Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang (KAK), Mgr. Petrus Turang meninggal dunia pada Jumat (4/4) di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.
“Kita bersyukur atas peristiwa iman ini. Di satu pihak, kita sedih namun di sisi lain ada pengharapan bahwa kita yakin beliau akan mendapatkan peristirahatan terakhir di rumah Bapa. Mari kita bersama dengan beliau selama beberapa hari ini mendoakan beliau menuju rumah Bapa,” tutup Mgr. Hironimus sembari memberkati peti jenazah Uskup Emeretus Mgr Petrus Turang.
Ribuan umat memadati gereja untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana duka terasa kental, dengan isak tangis dan doa-doa yang dipanjatkan mengiringi masuknya peti jenazah ke dalam gereja.
Di luar gereja, terpantau umat yang berkumpul di halaman tetap setia mengikuti prosesi meski cuaca panas.
Mgr. Petrus Turang dikenang sebagai sosok pemimpin rohani yang rendah hati dan penuh kasih. Banyak umat yang hadir berbagi kenangan tentang kebaikan dan pelayanan beliau.
Yohanes Nyonki , umat Paroki Santa Maria Assumpta, menyebut khotbah Mgr. Petrus tentang pengampunan mengubah hidupnya.
Baca juga: Umat Muslim dari Alor Ikut Sambut Jenazah Mgr Petrus Turang di Kupang
“Beliau ajarkan saya untuk hidup dengan damai. Beliau itu bijaksana dan rendah hati. Saya kenal karakteristiknya dari cara dia khotbah, selalu tenang, tapi kata-katanya sangat dalam dan bikin orang mikir. Dia nggak suka pamer, tapi lembut dalam menyampaikan kebenaran," sambungnya.
Paulus Nge , seorang pensiunan ASN mengatakan, Mgr Petrus Turang itu ramah dan hangat. Juga mudah untuk dekat sama siapa saja.
“Dia suka bercanda, tapi di balik itu ada keteguhan iman yang kuat. Beliau juga sederhana , dan selalu bilang hidup itu harus penuh syukur. Itu yang bikin Bapa Uskup istimewa di mata saya,” ujarnya.
Prosesi pemakaman Mgr. Petrus Turang direncanakan akan dilaksanakan dalam pada Selasa, 8 April 2025 besok, dengan rangkaian ibadah yang akan dihadiri umat dari berbagai wilayah di Keuskupan Agung Kupang. (tim Pos Kupang)
Gembala yang Tegas
Mgr Petrus Turang saat pensiun sebagai Uskup membuat para Imam merasa kehilangan seorang pemimpin, seorang gembala yang tegas tapi punya hati kebapaan yang sangat tinggi.
"Ketika beliau sudah pensiun kita merasa sangat kehilangan seorang pemimpin, seorang gembala yang tegas, tapi punya hati kebapaan yang sangat tinggi," ujar Pastor Rekan Paroki Betun, Romo Marselinus Nai Kei, Pr., saat ditemui Pos Kupang di halaman depan Kantor Dekenat Malaka pada Sabtu, (5/4).
Romo Marsel sapaannya mengatakan, mereka ditahbiskan menjadi Diakon tahun 2017 oleh mendiang Mgr Petrus Turang.
"Memang awalnya kami merasa begitu takut. Kita sebagai frater calon diakon kita begitu takut. Tetapi pada saat besoknya mau upacara tahbisan beliau hadir bersama kita. Beliau melihat langsung persiapan kita. Di situlah kita merasa bahwa beliau seorang gembala yang sangat mencintai kita. Kita merasakan aura kedekatan beliau dengan kita," kisah Romo Marsel.

Romo Marsel menyampaikan kenal mendiang Mgr Petrus Turang sejak kuliah di Kupang. Beliau seorang pribadi yang sangat tegas, disiplin dan lembut. Di dalam forum-forum resmi beliau memang sangat tegas. Bahkan beliau menegur di depan umum.
Uskup Petrus Turang wafat
Petrus Turang
Uskup Agung Kupang
Gereja Katedral Kupang
POS-KUPANG.COM
Lipsus
Liputan Khusus
LIPSUS: Ketua DPRD NTT Emi Nomleni Tuding Wartawan Provokasi, Tunjangan DPRD yang Fantastis |
![]() |
---|
LIPSUS: 3,5 Jam Melki-Emi Bersama Massa Aksi Damai Cipayung Plus di DPRD NTT |
![]() |
---|
LIPSUS: Tunjangan Perumahan DPRD NTT Fantastis Rp 283,2 Juta Per Tahum |
![]() |
---|
LIPSUS: Dansatgas Bawa Kado untuk Paulus Taek Oki, korban penembakan UPF |
![]() |
---|
LIPSUS: Warga Inbate Dengar Letusan Senjata Bentrok di Perbatasan Distrik Oecusse |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.