Uskup Petrus Turang Wafat

Umat Muslim dari Alor Ikut Sambut Jenazah Mgr Petrus Turang di Kupang

Awalnya, Ibrahim dan Rahmatia hendak menunggu sekitar Bandara El Tari. Karena banyaknya umat yang ada di area itu, keduanya pun berpindah tempat. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
UMAT MUSLIM - Umat Muslim dari Kabupaten Alor saat ikut menyambut kedatangan jenazah Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang di Kupang. Sabtu (5/4/2025) di sekitar Bundaran Tirosa Kota Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Umat Muslim dari Kabupaten Alor, ikut menyambut kedatangan jenazah Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang, saat tiba di Kupang, Sabtu (5/4/2025) siang. 

Diketahui, jenazah Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang, tiba pada Sabtu pukul 10.15 WITA di Bandara El Tari Kupang. Mendiang dibawa ke Kota Kupang setelah wafat di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, Jumat (4/5/2025) pagi. 

Kedatangan jenazah di Kota Kupang pagi ini disambut oleh ribuan umat di Bandara El Tari Kupang. Bukan hanya umat Katolik, umat Islam juga antusias menyambut tokoh Katolik itu. 

Seperti halnya, Ibrahim Ndolu dan istrinya, Rahmatia Dusu. Pasangan suami istri itu sedari pagi sudah menunggu kedatangan almarhum. 

Awalnya, Ibrahim dan Rahmatia hendak menunggu sekitar Bandara El Tari. Karena banyaknya umat yang ada di area itu, keduanya pun berpindah tempat. 

Baca juga: Suasana Misa Requiem Uskup Emeritus Petrus Turang di Katedral Kupang Berjalan Lancar dan Khusyuk


Mereka kemudian berpindah ke Bundaran Tirosa setelah jenazah Mgr Petrus Turang tiba di Kota Kupang. Keduanya menyaksikan banyak umat yang telah menunggu di sana dan siap mengiringi pengantaran jenazah ke Istana Keuskupan Agung Kupang (KAK).

"Ya kami juga menjemput kedatangan jenazah Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang. Kami turut berdukacita karena beliau ini pernah ada di Alor," kata Ibrahim. 

Mata suami istri ini terus memandang kejauhan. Melihat iring-iringan kendaraan yang mengantar Uskup Petrus Turang dari arah jalan Piet A Tallo. 

Ibrahim dan istrinya turut merasakan dukacita dan merasa kehilangan tokoh penting ini sehingga ikut dalam penjemputan ini. Baginya Mgr Petrus Turang memberi teladan yang baik bagi umatnya.

"Kami merasa bahwa kehilangan salah satu tokoh yang memberi hal-hal bagi umatnya. Saat ini saja kami lewat dan banyak masyarakat yang berkumpul untuk menyambut almarhum. Jadi kami ikut menunggu almarhum," kata dia.

Ia sendiri mengenal Mgr Petrus dari sahabatnya. Kerabatnya yang dulu menjabat Camat Alor Barat Daya, Saifuddin Djawa, pernah menceritakan tentang sosok Mgr Petrus Turang. 

Baca juga: Misa Requiem di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang dihadiri Umat, Biarawan dan Pejabat

"Saya dikenalkan sosoknya ini oleh teman saya itu yang sekarang adalah Kepala BKKBN Kabupaten Alor. Teman saya ini dan istrinya pernah bertemu almarhum juga berfoto bersama. Dalam acara-acara lain juga pernah bertemu dengan beliau tapi tidak bertegur sapa atau bercakap-cakap dengan almarhum," kata dia. 

Baginya, Mgr Petrus Turang menjadi sosok yang penuh toleransi sehingga mereka ikut menyambut kedatangan jenazah Mgr Petrus Turang hari itu. Ia dan istrinya berdomisili di Alor. Mereka ada di Kota Kupang dalam rangka libur Lebaran di rumah mertuanya.

"Beliau seorang pemimpin umat yang sejati buat banyak orang, banyak memberi banyak hal baik bagi umat Katolik dan masyarakat. Kita datang ke sini untuk Lebaran dan Idulfitri bersama keluarga. Hari Senin baru kami kembali ke Alor," kata pria yang menjabat Sekretaris Kesbangpol Kabupaten Alor ini. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved