Opini

Opini: Literasi Berbuah di Tebing Waktu

Ketiga siswi tersebut  adalah penulis buku itu. Buku yang sangat  mereka rindu dalam genggaman harap dan  gumpalan  cemas yang kian meremas. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Kanis Lina Bana 

Oleh: Kanis Lina Bana
Pencinta buku dan penyuka sastra, tinggal di Manggarai, Flores - NTT

POS-KUPANG.COM -  Tiga orang siswi SMA Negeri 8 Poco Ranaka, Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur  berurai air mata. Biji-biji bening mengelupas, menetes.  

Meski usap berulang, tak sanggup menghentikannya. Air mata  kebahagiaan itu terus merembes membasahi pipi ketiganya. Suasana haru jadi bergelombang.  Bergelembung serba terlalu. 

Air mata bahagia tiga siswa ini  “menetas” begitu saja ketika berlangsung prosesi peluncuran buku Antologi  Puisi, “Aku dan Senja!”. 

Peristiwa berahmat itu terjadi  di sela-sela peresmian gedung baru SMA Negeri 8 Poco Ranaka, Jumat (28/3/2025). 

Ketiga siswi tersebut  adalah penulis buku itu. Buku yang sangat  mereka rindu dalam genggaman harap dan  gumpalan  cemas yang kian meremas. 

ANTOLOGI PUISI - Buku antologi  puisi, “Aku dan Senja!” karya tiga siswi  SMA Negeri 8 Poco Ranaka yang diluncurkan pada Jumat (28/3/2025).
ANTOLOGI PUISI - Buku antologi puisi, “Aku dan Senja!” karya tiga siswi SMA Negeri 8 Poco Ranaka yang diluncurkan pada Jumat (28/3/2025). (POS-KUPANG/HO-DOK KANIS LINA BANA)

Harap dan cemas menjadi alasan kuat ketika menghitung hari-hari  menuju puncak peresmian gedung baru sekolah itu.  

Waktu seolah-olah  kian rapat. Hari berlalu  terasa begitu cepat. Seperti  putaran roda kendaraan kecepatan maksimal. 

Sementara menanti tibanya paketan buku  seperti beban berat memikul. Ibarat jalan siput di bibir pantai. Harap dan cemas jadi deburan rasa yang menjilat ulu hati. Perih tak berkesudahan.

Sedang persiapan dan  rangkaian acara  sudah matang. Pembenahan lingkungan sekolah sudah indah dan asri.  Semua persiapan itu  bertaut  jadi satu dengan jeritan kecemasan yang terus membekap. 

Lengkungan tanggung jawab menuntut harus. Sebab paketan buku tak jua tiba. Padahal peluncuran buku jadi salah satu acara puncak persemian gedung baru sekolah itu.

Karena itu ketika peristiwa peluncuran buku itu berlangsung butir-butir bahagia meluncur tak tertahankan. Semuanya seperti hembusan semilir yang melingkar merasuk seluruh tubuh. 

Seperti lengkingan puncak doa. Seperti puncak kepuasan ekstase. Luapan haru  dan puncak bahagia merangkul mesra ngamini semua jejak perjuangan penulisan buku itu. 

Lebih mengharukan lagi ketika, Bupati Manggarai Timur, Ande Agas memberi atensi luar biasa  dan istimewa terhadap karya beradab itu. 

Semua buku diborong  Bupati Ande Agas. Dibagikan secara gratis kepada  semua undangan yang hadir.  Uang berjumlah  10 juta rupiah hasil penjualan buku itu jadi modal bagi  sekolah untuk terbit buku berikutnya. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved