Opini

Opini: Korupsi, Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Mereka

Masyarakat sering kali mengeluh tentang korupsi, tetapi tanpa sadar juga ikut terlibat dalam praktiknya. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Helga Maria Evarista Gero 

Oleh: Helga Maria Evarista Gero
Dosen Sosiologi FISIP Undana, Kupang

POS-KUPANG.COM -  Korupsi di Indonesia bukan sekadar tindakan kriminal; ia telah menjadi budaya yang mengakar, melebur dalam keseharian kita. 

Fenomena ini tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga menghancurkan moralitas sosial. 

Ironisnya, korupsi terjadi dengan partisipasi berbagai pihak, termasuk kita sebagai masyarakat.

Dari Kita: Partisipasi yang Tak Disadari

Masyarakat sering kali mengeluh tentang korupsi, tetapi tanpa sadar juga ikut terlibat dalam praktiknya. 

Dari memberikan uang pelicin untuk mempercepat urusan administratif, memilih pemimpin berdasarkan politik uang, hingga membiarkan pejabat korup tetap berkuasa tanpa konsekuensi nyata—semua ini menjadi bahan bakar bagi siklus korupsi yang terus berjalan. 

Kita terbiasa dengan normalisasi pungutan liar, suap, dan nepotisme sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Sikap permisif ini menjadi ladang subur bagi para koruptor. Dalam lingkungan yang menganggap suap sebagai "kewajaran", integritas dengan mudah dikorbankan demi kepentingan pribadi. 

Maka, ketika ada skandal korupsi besar yang terungkap, kita hanya bisa marah sesaat, lalu kembali ke kebiasaan lama tanpa perlawanan berarti.

Oleh Kita: Sistem yang Memfasilitasi Korupsi

Liga korupsi di Indonesia seolah menjadi kompetisi tanpa akhir. Institusi-institusi negara, khususnya BUMN, kerap menjadi "pemain inti" dalam liga ini. 

Sebut saja skandal besar yang mengguncang PLN, Pertamina, Jiwasraya, Asabri, dan berbagai BUMN lainnya. 

Pertama, PLN dan Skandal Listrik. Dalam kasus PLTU – 1 di Kalimantan Barat, praktik suap yang melibatkan pejabat tinggi PLN dan sejumlah politisi menggambarkan bagaimana proyek strategis nasional menjadi lahan bancakan bagi elit korup. 

Kedua, kasus dugaan korupsi mafia migas di PT Pertamina Patra Niaga. Tata kelola minyak mentah yang dilakukan Pertamina Patra Niaga telah lama disinyalir menjadi ladang korupsi. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved