Belu Terkini

Atang Tenang Temani Buah Hati Berobat dengan Bermodal JKN

Dengan JKN, ia dapat menemani putrinya, Syahidah Fazila Nurdin (5), menjalani perawatan akibat demam berdarah dengue (DBD)

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/DOK-IRMA
Kepala BPJS Kesehatan Atambua, dr. Sarwika saat mengunjungi Syahidah Fazila Nurdin (5), yang menjalani perawatan akibat demam berdarah dengue (DBD) dan didampingi ayahnya Muhammad Tang Nurdin (33) di Rumah Sakit Sito Husada Atambua, Kamis (06/02) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menjadi andalan masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak. 

Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah Muhammad Tang Nurdin (33), warga Kelurahan Manuaman, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu. 

Dengan JKN, ia dapat menemani putrinya, Syahidah Fazila Nurdin (5), menjalani perawatan akibat demam berdarah dengue (DBD) tanpa harus khawatir akan biaya pengobatan yang tinggi.

Ditemui di ruang rawat inap khusus anak di Rumah Sakit Sito Husada Atambua, Kamis (06/02), Atang berbagi kisah bagaimana JKN telah memberikan ketenangan dalam situasi genting yang dialaminya.

“Hari Jumat kami bawa Syahidah ke dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) karena sudah dua hari demam. Biasanya setelah dari dokter dan minum obat, demamnya turun. Tapi saat itu demamnya tidak juga reda. Akhirnya di hari Senin saya langsung membawanya ke rumah sakit melalui IGD karena masih demam dan badannya lemas. Sesampainya di IGD, anak saya langsung diperiksa dan dilakukan pengambilan darah. Penanganannya menurut saya sangat cepat,” tutur Atang.

Atang dan keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) di kelas 2. 

Saat tiba di rumah sakit, ia hanya perlu menunjukkan Kartu Identitas Anak (KIA) milik Syahidah untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa hambatan.

“Setelah hasil pemeriksaan darah keluar, dokter mengatakan bahwa Syahidah terkena demam berdarah dan harus menjalani rawat inap agar bisa mendapatkan perawatan intensif. Dokter juga mengatakan bahwa trombositnya sangat rendah, hanya 70 ribu per mikroliter darah, padahal normalnya sekitar 150 ribu per mikroliter darah,” ungkapnya.

Menurut Atang, Program JKN telah memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. 

Ia merasa lebih tenang karena jika sewaktu-waktu ia atau keluarganya sakit, mereka bisa mendapatkan pengobatan yang layak tanpa harus memikirkan biaya.

“Dokter dan perawat melayani dengan sangat baik. Selama empat hari di sini, dokter selalu mengecek kondisi Syahidah. Setiap pagi juga dicek apakah trombositnya sudah naik atau belum. Ruang rawatnya bersih dan anak-anak dirawat di ruangan terpisah dari pasien dewasa. Saya merasa aman karena sudah memiliki JKN. Tidak lagi harus pusing memikirkan biaya, apalagi dalam kondisi anak sakit seperti ini yang pasti membutuhkan biaya besar,” ujar Atang.

Atang juga mengungkapkan bahwa istrinya telah dua kali melahirkan dengan menggunakan layanan JKN. Dari kedua persalinan tersebut, ia tidak mengeluarkan biaya sedikit pun untuk perawatan istrinya. 

Baginya, JKN telah terbukti meringankan beban biaya medis dengan prosedur yang mudah dan layanan yang berkualitas.

Atang berharap agar lebih banyak masyarakat yang menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan seperti JKN

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved