Opini

Opini: Ketika Alam Berteriak dalam Diam

Saatnya kita mendengarkan dan bertindak, dengan menjaga bumi agar generasi mendatang bisa menikmati alam yang sama seperti yang kita nikmati sekarang.

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-POLSEK FATULEU
ILUSTRASI BENCANA ALAM - Kondisi Jembatan Termanu di Kabupaten Kupang, NTT, yang ambruk diterjang banjir bandang, Sabtu (1/2/2025). 

Nama: Yoseph Yoneta Motong Wuwur
Warga Lembata, Nusa Tenggara Timur

POS-KUPANG.COM-  Krisis lingkungan bukan lagi sekadar isu yang bisa diabaikan, melainkan ancaman nyata yang datang perlahan namun menghancurkan. 

Bumi, yang dulunya memberi kehidupan, kini terancam oleh perilaku manusia yang tak bertanggung jawab. 

Keindahan alam mulai memudar, tertutup kabut polusi dan kerusakan yang terus berkembang.

Polusi udara, deforestasi, dan krisis air bersih adalah wajah nyata dari krisis ini. 

Hutan-hutan yang menjadi paru-paru dunia hilang dengan cepat, sementara kota-kota besar dipenuhi asap berbahaya. 

Di lautan, sampah plastik merusak ekosistem yang tak terlihat, menyebabkan ancaman terhadap kehidupan laut dan keanekaragaman hayati yang tak terhitung.

Krisis ini memerlukan tindakan segera. Alam mungkin tidak bisa berteriak, namun ia berteriak dalam diam. 

Saatnya kita mendengarkan dan bertindak, dengan menjaga bumi agar generasi mendatang bisa menikmati alam yang sama seperti yang kita nikmati sekarang.

Ancaman yang Tak Terlihat, Dampaknya Terasa

Perubahan iklim adalah ancaman global yang semakin mendalam, dengan dampak yangdirasakan dalam setiap aspek kehidupan. 

Suhu yang semakin panas, pola cuaca yang tak menentu, dan bencana alam yang semakin sering menjadi tanda nyata dari krisis ini.

Sektor pertanian menjadi salah satu yang paling terpengaruh, dengan perubahan iklim yang mengganggu musim tanam, mengurangi hasil panen, dan memperburuk ketahanan pangan.

Selain itu, sumber daya alam yang terbatas semakin terancam, menciptakan masalah ekonomi dan sosial yang mendalam.

Dampak perubahan iklim juga tercermin dalam peningkatan bencana alam, seperti banjir, kekeringan, dan angin topan, yang semakin sering terjadi di seluruh dunia. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved