Opini
Opini: Natal dan Peran Ibu
Dalam sejarah, kita bisa menemukan bagaimana penghargaan yang tinggi diberikan kepada ibu oleh karena peran kebundaannya itu.
Dalam perkembangannya perayaan natal dimaknai sebagai momen kelahiran Tuhan Yesus Kristus Sang Penyelamat. Kelahiran Kristus ke tengah dunia untuk tinggal di dalam hati umat manusia.
Namun pembicaraan seputar kelahiran tak bisa dilepaspisahkan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi seputar kelahiran itu.
Tidak bermaksud mengesampingkan kuasa Allah yang bisa berbuat apa saja atas peristiwa kelahiran tetapi kita mengetahui bahwa peristiwa kelahiran itu terjadi dalam konteks manusiawi.
Adakah kelahiran Yesus Kristus tidak seperti kelahiran kebanyakan orang? Berbagai literatur membuktikan bahwa Yesus Kristus lahir dari rahim perawan Maria.
Karena cinta dan kasihnya, Maria rela mengandung bayi Yesus selama sembilan bulan.
Berbagai tantangan ia lalui meskipun terasa berat. Bukti ketulusan cintanya tampak di dalam tutur katanya, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38).
Sang ibu sungguh menyerahkan dirinya secara total demi Sang Anak. Hingga akhirnya Maria menunjukkan kepenuhan dan ketulusan cintanya serta kesahajaan dan kesederhanaan dengan merelakan Sang Anak lahir di kandang domba (bdk Luk 2:27).
Tak dapat dipungkiri sosok ibu sangat berperan dalam kelahiran kita. Tak sebatas itu, ibu juga berjuang untuk mengasuh, mendidik, kemudian mempersembahkan anak kepada dunia.
Melalui tangan kasihnya kita memperoleh arahan untuk hidup di dalam jalan yang benar sehingga bisa berbakti kepada bangsa terutama kepada Allah dan kerajaan-Nya.
Peran ibu mencakup seluruh dimensi hidup kita dan terus berlanjut sampai akhir hidup kita. Maria telah menjadi prototipe peran ibu dalam kehidupan anak. Ia setia menemani tumbuhnkembang bayi Yesus.
Sebagaimana natal mengingatkan kita akan kelahiran Yesus Kristus sang penyelamat dunia, kita juga diingatkan akan peran ibu yang telah melahirkan kita.
Semoga peringatan hari ibu dan perayaan Natal mengingatkan kita akan peran andil ibu yang tak pernah tergantikan oleh siapa pun.
Ibu adalah segala-galanya dalam kehidupan setiap orang yang pernah merasakan sentuhan kasihnya. (*)
Opini: Belajar dari Anomali Cuaca dan Iklim di Nusa Tenggara Timur |
![]() |
---|
Opini: Logika Hukum yang Melukai Korban |
![]() |
---|
Opini: Membaca Fenomena Eat the Rich di Indonesia |
![]() |
---|
Opini: Menyoal Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia di Nusa Tenggara Timur |
![]() |
---|
Opini: Remaja dan Seni Mencintai, Membaca Ulang Pacaran di Zaman Kini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.