Berita NTT

IWAPI NTT Gelar Musda, Inche Sayuna Kembali Pimpin Satu Periode Lagi 

Nita Yudi dalam sambutannya, mengapresiasi pelaksanaan Musda pertama ini meski sebelumnya sempat tertunda karena berbagai kendala.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Suasana Musyawarah Daerah atau Musda Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, 24 November 2024 di Hotel Harper Kupang. 

Anggota IWAPI NTT, juga lebih banyak ke berusaha di bidang kuliner. Maka kedepan akan pemetaan dengan pemerintah untuk menunjang program pemerintah.

“Kami juga sudah siapkan untuk konsumsi saat PON 2028 nanti,” katanya.

Ince Sayuna mengatakan, selama ini IWAPI NTT senantiasa berkiprah. Berbagai pencapaian dilakukan selama ini. Bahkan, IWAPI hadir untuk membantu dan membina para petani hingga pelaku UMKM yang ada di NTT. 

Sejak 2018-2023, kata dia, IWAPI NTT konsisten dalam tiga hal yakni penguatan kapasitas perempuan pengusaha, mendatangkan akses bagi pengusaha serta membuat program yang memberi manfaat lebih luas. 

Berangkat dari itu, IWAPI NTT telah melaksanakan berbagai program yang ditujukan bagi perempuan pengusaha di NTT. Setidaknya, IWAPI mendampingi 95 persen pengusaha yang begerak di sektor UMKM. 

"Kehadiran IWAPI sampai saat ini, kami akui berbagai program yang kami lakukan itu tidak semua memenuhi harapan karena ada beberapa persoalan yang kami hadapi," ujarnya. 

Ince Sayuna bilang, IWAPI NTT berupaya melihat berbagai persoalan pengusaha perempuan di NTT. IWAPI NTT telah membina 78 petani di Kabupaten Timor Tengah Selatan. IWAPI membantu akses permodalan ke Bank NTT. Dia mengeklaim agenda itu berhasil. 

Ketua KADIN NTT Bobby Liyanto yang hadir membawakan materi dalam seminar di Musda IWAPI NTT mengatakan, kehadiran IWAPI memberi dampak dan memperkuat jaringan pengusaha. 

Menurut dia, IWAPI juga merupakan bagian dari pahlawan pembangunan ekonomi di NTT. Bobby Liyanto mengatakan, hampir separuh pengusaha di NTT adalah perempuan. 

NTT, kata dia, pengusaha atau wirausaha belum terlalu banyak. Sehingga, keberadaan IWAPI sangat penting. Dalam disertasinya, Bobby Liyanto melihat tidak saja pelajaran wirausaha di sekolah, namun dibutuhkan lingkungan pengusaha. 

Sehingga, pada level sekolah mempersiapkan mengenai teori dan diluar itu disiapkan jaringan maupun lingkungan. Dengan begitu, saat lulus maka usaha ataupun pengusaha itu sudah memiliki kekuatan dalam berusaha. 

Baca juga: Membatik Bersama Sondang Tampubolon  dan IWAPI


Pelatihan digital marketing sangat perlu. Pemasaran digitalisasi maka bisa bersaing dengan pasaran di daerah lainnya. Dengan teknologi informasi akan membuka peluang untuk menjual produk lokal. 

“Kita mulai bersaing dengan pengusaha dari luar daerah. Selamat bermusyawarah dan menghasilkan program pengembangan ekonomi NTT," kata dia. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved