Opini
Opini - Politik Lewotobi: Kemana Suara Pengungsi Abu Vulkanik?
Masa kampanye Pilkada 2024 sedang geliat, suhu pertarungan elit sedang menguat, tetapi tidak sekuat letusan abu vulkanik Lewotobi.
Jawabanya sangat variative akan tergantung sejauh mana paslon membangun jaringan sosial dengan para pengunggi dan fungsi katalisator aktor sosial untuk mempercepat dan mempertebal hubungan emosional.
Penting dipahami bahwa sebagian penggungsi telah memiliki pilihan kepada salah satu paslon akan tetapi jika paslon lain lebih cepat memberikan dukungan bantuan maka besar peluang terjadi perpindahan dukungan.
Selanjutnya bagi calon pemilih yang belum menentukan pilihan akan jadi kesempatan pangambilan keputusan.
Jika dihitung seberapa besar dukungan politik dari pengungsi atau penduduk di kawasan Lewatobi terhadap kemenangan paslon?
Jawabannya sangat kecil, kurang dari 1 Persen dari total suara pemilih Nusa Tenggara Timur sesuai hasil rekapitulasi KPU yaitu 3.988.372 suara.
Baca juga: Opini Politik Endorsement Jokowi: Chris-Serena Tandang ke Solo
Tentu paslon sangat mengetahui kalkulasi ini, meskipun pengaruh sangat kecil tetapi ada bonus besar bagi paslon yaitu terlegitimasi simbolitas politik.
Politik yang disimbolkan sebagai pahlawan, orang baik, peduli, gerak cepat, hebat dan memiliki pengaruh kuat menjadi keberuntungan yang diperoleh paslon.
Keberuntungan dapat terakumulasi menjadi meningkatknya kepercayaan publik.
Ibarat peribahasa sekali dayung dua tiga pulau terlampui, kebaikan yang ditorehkan di lewotobi dapat merangsang dan mengubah persepsi publik ditempat lain dalam menentukan pilihan dukungan.
Selain modalitas ekonomi dan sosial, modalitas budaya (pengarusutamaan budaya lokal) dan politik (akumulasi kekuatan partai politik) juga tidak kalah penting.
Peluang kemenangan paslon akan sangat ditentukan bagaimana memaksimalkan semua modalitas tersebut. Semakin besar akumulasi modalitas yang dilakukan, maka peluang terpilih juga semakin tebal.
Terakhir masyarakat NTT patut berbangga karena calon pemimpin masa depan memiliki kepedulian. Pemimpin masa depan tidak lahir sekedar perhatian lewotobi, tetapi akumulasi semua kebaikan dan pengabdian yang tak terlupakan!!! (*)
Ikuti berita di POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.