Renungan Harian Katolik Minggu 17 November 2024, "Berkomitmen dalam Mempersiapkan Masa Depan"

Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
17 November 2024
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom
Bacaan Injil : Markus 13: 24 - 32

Tiga cara berkomitmen dalam mempersiapkan masa depan

Manusia mempunyai pengalaman yang sudah biasa melihat masa kini dan kadang kurang mau melihat masa depan.

Manusia bisa saja mempunyai masa kurang menyenangkan di masa lalu sehingga masih fokus membahas masa lalu.

Manusia perlu memberi semangat pada diri untuk dapat mau melihat masa depan yang lebih menyenangkan.

Ada tiga cara untuk manusia dapat mau berkomitmen dalam mempersiapkan masa depan sehingga dapat lebih bersemangat mencapai tujuan kehidupan.

Pertama. Manusia tetap mau memiliki mimpi untuk mau meraih masa depan yang ingin dicapai.

Manusia mau belajar untuk menikmati proses untuk dapat tetap berkembang dan bertumbuh.

Kedua. Manusia perlu tetap mengasah ingin tetap maju dengan pikiran positip untuk mau semakin berkembang.

Manusia mau menambah pengetahuan melalui internet dan lainnya dan mengasah ketrampilan relevan yang tidak tergantikan dengan teknologi.

Ketiga. Manusia mau belajar meningkatkan konsistensi dalam mau tetap belajar dan mempraktekkan ketrampilan baru.
 
Manusia mau meningkatkan keyakinan diri bahwa ada kemampuan untuk maju di masa depan.

Tuhan ingin manusia tetap mempunyai tunas baru.dalam membangun relasi denganNya.

Sekali peristiwa dalam khotbahNya tentang akhir zaman, Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya,
"Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."

Manusia mau mengatasi meniru pohon ara dengan mau bertunas terus dalam membangun relasi dengan Tuhan Yesus.

Manusia siap mengatasi berbagai tantangan atau kesulitan ketika mau meningkatkan relasi denganNya.