Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 9 Oktober 2025, "Menyingkap Kedalamanan Diri di Hadapan Tuhan"
Allah itu baik dan selalu memberikan yang terbaik bagi manusia umat kesayangan-Nya. Ketika kita berbuat baik kepada sesama yang susah
Renungan Harian Katolik
Kamis 9 Oktober 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
MENYINGKAP KEDALAMAN DIRI DI HADAPAN TUHAN
(Mal 3:13 - 4:2a; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 11:5-13)
"Jika kalian yang jahat tahu memberi yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di Surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya." (Luk 11:13).
Jika ada firman bahwa orang fasik diakhir hidupnya akan binasa dan orang benar bersinar atau selamat, maka manusia siapa pun dia, nasib akhir hidupnya ada dalam tangan Tuhan. Bertahan dalam kefasikkan pada dasarnya tak bermakna sedikit pun bagi hidup.
Allah itu baik dan selalu memberikan yang terbaik bagi manusia umat kesayangan-Nya. Ketika kita berbuat baik kepada sesama yang susah dan menderita, Bapa di Surga tidak hanya membalas setimpal kebaikan kepada kita, tetapi Ia akan memberi juga Roh-Nya sendiri menjadi milik kita.
Bertekun dalam doa, karya dan kebaikan mesti menjadi hal yang terintegrasi dalam diri kita, maka apa pun yang kita lakukan akan berhasil.
Kita ini peziarah harapan yang mengandalkan Tuhan. Dalam keyakinan yang teguh kita percaya bahwa apa pun yang kita kerjakan tentu bermakna bagi hidup.
Tak ada yang sia-sia. Adalah benar jika bertekun dalam doa, karya dan kebaikan menjadi solusi menjawabi semua kebutuhan dalam hidup baik jasmani maupun spiritual.
Seperti para murid, Tuhan minta untuk tetap tekun dalam meminta, mencari dan mengetuk demikian juga kita. Mengandalkan Tuhan dalam berharap pasti menerima dan mendapat bahkan lebih dari pada itu yakni memperoleh Roh Allah sendiri.
Manusia tak terlepas dari lingkaran kasih dan rahmat rahmat Tuhan. Sekali pun orang jahat (fasik) berkata, "Sia-sialah beribadah kepada Allah," (Mal 3:14), Allah tetap menerima siapa saja yang mendambakan keselamatan termasuk kaum berdosa - para orang fasik.
Nabi Maleakhi mengajak kita untuk merenungi kebenaran ilahi ini, orang benar selalu berelasi dengan Tuhan dan menaruh harapan kepada-Nya.
Orang jahat/fasik tidak mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Pada saatnya hidup kita akan tersingkap terang benderang di hadapan Tuhan. Akhir hidup orang fasik binasa. Orang benar akan bersinar seperti mentari di akhir hidupnya.
"Kalian akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang jahat, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. Sesungguhnya, hari itu akan datang dan orang fasik akan menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu." (Mal 3:18; 4:1).
Pemazmur bermadah dalam kidungnya, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya." (Mzm 1:1-2).
Menjadi orang jahat ada dalam error pemikiran. Kekeliruan dalam berpikir menyesatkan dalam tingkah laku. Menjadi orang benar dan orang jahat terdapat dalam cara mengolah pikiran. Berpikir benar, bertingkah positif membawa rahmat, berkat dan kselamatan.
Berpikir keliru, berbuat hal yang tidak benar, membawa kecelakaan permanen yang pada saatnya menuai kebinasaan. Batas menjadi orang benar dan orang fasik sangat tipis. Ruang transformasi diri selalu terbuka lebar bagi siapa pun yang berkemauan keras aman dalam Tuhan.
Renungan Harian Katolik Rabu 8 Oktober 2025, "Tuhan Ajarlah Kami Berdoa" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 8 Oktober 2025, "Tuhan Ajarlah Kami Berdoa" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 8 Oktober 2025, "Doa: Tuhan Mengingat dan Memperhatikan Kita" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 7 Oktober 2025, "Marta dan Maria" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 7 Oktober 2025, "Maria adalah Ibu dan Ratu Rosario" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.