Opini
Opini: Mendorong Penguatan Program NTT Membaca NTT Menulis
IPM NTT menempati urutan ke-32 dari 34 provinsi di Indonesia, hanya lebih tinggi sedikit dari Provinsi Papua dan Papua Barat.
Untuk memastikan konsistensi implementasi program ini maka dibutuhkan pengawalan.
Dinas Pendidikan, kepala sekolah dan guru adalah aktor-aktor kunci untuk memastikan bahwa program ini terus dilaksanakan di sekolah karena dalam konteks kesadaran akan pentingnya membaca yang minim, pengawalan dan bahkan ‘upaya paksa’ perlu dilakukan.
Mengharapkan guru dan anak didik yang termotivasi secara intrinsik untuk membaca rasanya sulit direalisasikan.
Sedikit ‘upaya paksa’ demi menumbuhkan minat baca hingga anak didik merasakan manfaat membaca perlu dilakukan dalam konteks kita.
Harapannya setelah menikmati manfaat membaca, motivasi intrinsik anak didik terbangun untuk terus dan terbiasa membaca.
Budaya membaca mesti terus diperjuangkan sebagai aktivitas yang mewarnai keseharian guru dan anak didik di sekolah.
Upaya pembudayaan dapat didukung melalui beragam aktivitas literasi seperti perlombaan, pameran/bazaar buku, menulis dan bedah buku, penghargaan terhadap penulis, penghargaan terhadap pembaca dan pengunjung perpustakaan serta berbagai kegiatan positif lainnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.