Opini

Opini: Mendorong Penguatan Program NTT Membaca NTT Menulis

IPM NTT menempati urutan ke-32 dari 34 provinsi di Indonesia, hanya lebih tinggi sedikit dari Provinsi Papua dan Papua Barat.

|
Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO
ilustrasi 

Oleh: Adrianus Ngongo
Guru SMK Negeri 2 Kupang - NTT

POS-KUPANG.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) baru saja meluncurkan Program NTT Membaca NTT Menulis

Berlokasi di SMA Regina Pacis, Bajawa, Kabupaten Ngada, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., MM menandai peluncuran program ini dengan zoom meeting bersama seluruh kepala SMA/SMK di NTT.

Peluncuran Program NTT Membaca NTT Menulis diimplementasikan dengan membaca buku non mata Pelajaran selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai pada pagi hari dan dilanjutkan dengan menulis 3 paragraf yang terdiri dari identitas buku, isi ringkas buku dan respons terhadap isi
buku, dengan masing-masing 1 paragraf.

Fokus utama materi bacaan adalah buku-buku non mata pelajaran. Mengapa demikian?

Adrianus Ngongo
Adrianus Ngongo (POS KUPANG/HO)

Karena perhatian terhadap buku-buku jenis tersebut sangat rendah padahal manfaatnya sangat luar biasa dalam membentuk cara berpikir, menalar dan merasa pembaca. 

Ketersediaannya yang terbatas di perpustakaan sekolah menunjukkan minat sekolah terhadap buku-buku non mata pelajaran yang rendah. 

Karena itu melalui program ini, ketersediaan buku-buku non mata pelajaran dapat ditingkatkan demi mendukung perbaikan kualitas peserta didik.

Pentingnya Literasi

Kirsch dan Jungeblut dalam buku Literacy: Profile of America’s Young Adult mengartikan literasi sebagai kemampuan individu dalam mengolah dan menggunakan informasi demi pengembangan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat (dalam Irianto dan Febriani, 2017).

Literasi berperan penting dalam membentuk generasi muda yang berkualitas. Literasi mendukung seorang individu untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan memaknai setiap pengalaman hidupnya. 

Generasi muda yang literat dan berkualitas merupakan sendi utama membentuk negara yang maju sebagaimana terbukti pada negara-negara maju yang generasi mudanya telah terliterasi dengan sangat baik.

Literasi juga mendukung generasi muda mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Individu dengan kompetensi literasi yang mumpuni akan lebih mampu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya dibandingkan dengan yang kurang/tidak literat. 

Bekal pengetahuan dan pengalaman yang dipetik dari ragam bacaan akan menolong seorang individu mampu mengidentifikasi masalah dan mempertimbangkan dengan bijak solusi yang tepat atas persoalan tersebut.

Selain itu, literasi mampu membantu seorang individu meraih kesuksesan hidup. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved