Opini

Opini: Via Opus Justitiae Pax, Catatan Panca Windu Seminari Oepoi Kupang

Pada tahun 2024 ini, Seminari Oepoi Kupang merayakan panca windu usia kehadirannya di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.  

Editor: Dion DB Putra
DOK MARIO F LAWI
Penyerahan buku karya siswa seminari secara simbolis saat apel pagi di Seminari St Rafael, Oepoi Kupang, Selasa, 17 Juli 2024. Tahun 2024 ini seminari tersebut berusia 40 tahun atau panca windu. 

Mengingat luasnya wilayah Keuskupan Atambua yang mencakup Timor Barat seluruhnya (RI) di bawah tongkat gembala Mgr. Theodorus Van den Tilaart SVD perlu dikembangkan wilayah dekenat maka Kupang ditetapkan sebagai sebuah dekenat baru. 

Pater Adrianus Conterius SVD yang berkarya di Keuskupan Atambua waktu itu ditempatkan di Kupang sekaligus sebagai pastor Deken. Pater Adrianus inilah yang mendirikan SMA Katolik Giovani Kupang di tahun 1962. 
 
Tepat 13 April 1967, Pater Goris Monteiro, begitu sapaan ketika beliau menjabat Prefek pertama di Seminari Kisol, Manggarai Timur, Flores, dan kemudian Rektor, ditahbiskan menjadi Uskup Kupang pertama di Kupang. 

Sebuah babak baru perkembangan Gereja Katolik di daratan Timor Barat.
Saat di Kisol itulah, saya sebagai siswa Seminari (SMP, 1960-1963) tahu betul Pater Goris, sosok seorang imam yang perhatian terhadap dunia pendidikan teristimewa bagi para calon imam begitu kuat. 

Di Seminari Kisol juga, beliau merintis dibukanya jenjang SMA Seminari dan kami merupakan angkatan pertama (kelas IV, 1963-1964) lalu kelas V (1964-1965). Guru Bahasa Jerman waktu itu Pater Goris sendiri. 

Berdirinya SMA di Seminari Kisol ini merupakan SMA swasta pertama di Kabupaten Manggarai (belum pemekaran). 

Berhubung Kisol masih mengalami kesulitan untuk melanjutkan jenjang SMA maka kami dipindahkan ke Seminari Mataloko pada Juli 1965 untuk melanjutkan kelas VI dan VII. 

Ujian akhir SMA waktu itu di kelas VII dan sesuai program baru jenjang SMA Seminari, kelas VI juga serentak ikut ujian akhir saat itu juga.

Selain tugas pokok episkopal di Keuskupan (Diosis) Kupang, mencintai bidang pendidikan merupakan misi moto tahbisan Uskup Monteiro "Opus justitiae pax" (Karya keadilan dan perdamaian). 

Dalam jangka waktu yang cukup lama (1967-1984) gagasan dan impian untuk menghadirkan sebuah seminari menengah di Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT, benar-benar jadi nyata. 

Pengalaman beliau selama bertugas di Seminari Kisol (perintis) dari tahun 1955 ( tahun berdiri) hingga 1960-an bersama Pater Leo Perik SVD sebagai Rektor setidaknya menginspirasi beliau. 

Ataukah, konteks sosial kehidupan masyarakat kota Kupang sebagai pusat pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur masuk dalam pemikiran para pendiri Seminari St. Raphael Oepoi Kupang. Mungkin. 

Yang pasti dasar pertimbangan  di balik pertumbuhan dan perkembangan Gereja Katolik di wilayah ini beserta prospeknya telah menjadi komitment, gereja dan imam (pastor).

15 Agustus 1984. Persis di hari raya Santa Maria Diangkat ke Surga, Seminari yang terletak di kawasan Oepoi- Kupang itu, masih tergolong pinggiran kota, resmi berdiri dengan nama Seminari Menengah St. Raphael (Catatan: Tulisan nama 'Raphael' sesuai SK pendirian seminari). 

Sebuah oase baru di tengah kota Kupang yang gersang, garang, berbatu karang, panas. 

Seiring dengan berdirinya sekolah ini, Mgr. Gregorius Monteiro SVD, Uskup Diosis Kupang, mengeluarkan Surat Keputusan nomor: 164/D.1.1/1984 tanggal 15 Agustus 1984 tentang siapa-siapa yang bakal menjadi pilar-pilar awal operasional Seminari ini baik untuk posisi fungsionaris, struktural seminari maupun staf pengajar.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved