Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 11 Agustus 2024, Akulah Roti Hidup yang Turun dari Surga
bersumber dari diriNya. IA sendiri adalah Roti Hidup. Tanda yang menghidupkan dari Alllah sebagai sumber kehidupan.
Menuju gunung Allah
Kisah nabi Elia dalam bacaan pertama menjadi inspirasi yang hidup untuk kita. Allah mengajar Elia melalui hidupnya sendiri. Dalam mengarungi perjalanan dalam perutusannya, Elia hampir putus asa. Tapi Tuhan,melalui malaekatnya memberi Elia makan dan minum agar Elia sanggup menempuh perjalanannya sampai selesai, hingga ke gunung Horeb. Bekal makanan diberikan Malaekat Allah pada Elia tidak hanya untuk mengusir rasa laparnya, tetapi supaya ia sampai ke gunung Allah dan berjumpa dengan Allah.
Kisah injil hari ini sebagai kelanjutan kisah peristiwa perbanyakan roti bukan hanya untuk memuaskan rasa lapar orang banyak. Yesus menghendaki agar orang banyak semakin mengenalNya sebagai Roti yang sejati, persembahan diri Allah bagi dunia.
Semua orang yang datang mengikuti Dia, tidak cukup hanya berhenti pada keinginan serta kebutuhan yang bersifat material belaka yang kadang bersifat transaksional, tetapi lebih dari itu IA menjanjikan sebuah kehidupan kekal agar semua orang yang mengikuti Dia, menerima DIA serta mengalami kehidupan kekal bersamaNya.
“Akulah Roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan roti ini akan hidup selama-lamanya. Dan Roti yang kuberikan ialah daging-Ku yang akan kuberikan untuk hidup dunia.” (Yoh. 6: 51)
Dalam Ekaristi, seperti yang diajarkan oleh Gereja, Kristus memberi diriNya bagi kita. Kita semua diundang untuk datang kepadaNya untuk bersatu denganNya dan mengalami hidup yang kekal bersamaNya. Karena itu mari kita memohon kepada Allah anugerah keterbukaan hati untuk mendengarkan daya Roh yang menggerakkan hati kita untuk datang dan menerima Yesus sebagai Roti hidup yang turun dari surga. Agar kita juga dapat sampai pada kehidupan yang kekal dalam Allah sendiri.
Tawaran Yesus untuk menerimaNya sebagai Roti Hidup yang turun dari surga adalah kesempatan
untuk menjadi anak-anak kesayangan Allah. Demikian nasihat Paulus hari ini : “Jadilah penurut-penurut
Allah sebagai anak-anak kesayangan, dan hiduplah dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah
mengasihi kamu dan telah menyerahkan diriNya untuk kita sebagai persembahan dan kurban yang harum
mewangi bagi Allah.” (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.