Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 30 Juni 2024, "Tiga Cara Meningkatkan Sikap Positif dan Optimisme"
Manusia perlu membangun sikap positif dan rasa optimisme yang perlu semakin meningkat agar dapat mendapatkan tren kesuksesan yang semakin membaik.
Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond
Manusia di saat ini semakin merasakan banyak perubahan yang sangat cepat dalam semua aspek kehidupan.
Manusia bisa mendapatkan kesuksesan dan kegagalan yang dapat datang saat bersamaan atau silih berganti.
Manusia perlu membangun sikap positif dan rasa optimisme yang perlu semakin meningkat agar dapat mendapatkan tren kesuksesan yang semakin membaik.
Ada tiga cara untuk manusia tetap mau meningkatkan sikap positif dan optimisme yang membuat tren kesuksesan semakin meningkat dan mendatangkan keajaiban.
Pertama. Manusia mau menemukan pelajaran yang baik dari setiap pengalaman sukses maupun gagal.
Manusia dapat semakin menerima tantangan dan kegagalan adalah bagian alami dari kehidupan.
Manusia mau menumbuhkan dan meningkatkan sikap positif dan rasa optimisme untuk semakin melihat kesulitan dan kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
Kedua. Manusia tetap fokus untuk hal yang dapat dikontrol dan dikendalikan seperti memilih tindakan yang dapat diambil untuk mengubah situasi.
Manusia mau terus belajar menghindari hal yang diluar kendali yang dapat membuat kecemasan dan perasaan putus asa seperti menetapkan target yang sangat tinggi sehingga sangat sulit dicapai dalam jangka pendek.
Ketiga. Manusia mau menemukan dukungan sosial yang positif dan supportif dari keluarga, teman-teman atau mentor yang dapat menginspirasi.
Manusia mau mendapatkan perspektif baru dari sesama yang dapat memperkuat pemahaman diri dan dunia luar untuk menghadapi tantangan hidup dengan sikap positif dan optimisme.
Tuhan ingin manusia bersandar padaNya secara total ketika mengalami kehidupan up and down.
Tuhan Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
Tetapi Tuhan Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat,."Jangan takut, percaya saja!"
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun.
Manusia mau bersungkur kepada Tuhan Yesus dan mau semakin percaya kepadaNya ketika mengalami tujuan kehidupan bisa tercapai namun kadang atau sering sangat sulit tercapai.
Manusia sering muncul rasa cemas berlebihan (over anxiety) dengan banyak tujuan dan keinginan yang belum tercapai atau sangat sulit tercapai.
Baca juga: Renungan Harian Katolik 30 Juni 2024: Nolite Timere, Tantumodo Crede: Jangan Takut Percaya Saja
Manusia mau terus belajar bersandar padaNya ketika mendapatkan tantangan, kesulitan dan kegagalan. Manusia mau membangun relasi semakin dekat pada Tuhan Yesus dengan mau semakin percaya kepadaNya secara total dan keajaiban dan mujizat selalu dapat terjadi.
Terimakasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami dalam membangun sikap positif dan optimisme dalam menjalani kehidupan kami yang bisa sukses atau gagal. Ajarilah kami senantiasa setia padaMu dengan kami mau semakin percaya kepada SabdaMu atau FirmanMu di saat kami senang maupun susah dan sedih karena kami mengalami kesulitan dan kegagalan dalam kehidupan kami. Amin.
Lampiran Bacaan Injil
Markus 5: 21 - 43
Yesus membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan
5:21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, 5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. e 5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
5:31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. 5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. 5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. 5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. 5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Juli 2025, "Kumandangkanlah Kebenaran" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Agustus 2025, "Yohanes Menegur Herodes" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Agustus 2025, "Mengabaikan Kebenaran dan Keadilan Dosa Berat" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Agustus 2025, "Yesus Kembali ke Tempat Asal-Nya" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik 1 Agustus 2025, "Gosip Lebih Kejam dari Tusukan Pedang" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.