Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juni 2024, Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus

Sebagai seorang Farisi yang fanatik, Saulus tiada hentinya mengejar dan memenjarakan murid-murid Yesus.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juni 2024, Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus 

Oleh: RP Markus Tulu SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juni 2024, Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus

Kis.  12:1-11; 2Tim. 4:6-8.17-18

Injil: Matius 16: 13-19. 

Pada Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus, Rasul; Kita seakan dihantar kepada permenungan tentang pengalaman-pengalaman rohani yang mengagumkan dari santo Petrus dan santo Paulus.

Santo petrus ketika ditangkap dan dipenjarakan justru mengalami kemurahan Tuhan dengan mengutus Malaikat-Nya ke penjara untuk membawa keluar Petrus dari penjara dengan membuat pintu-pintu penjara terbuka dengan sendirinya dan tidak  diketahui oleh para prajurit penjaga penjara.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 27 Juni 2024, "Sikap Batin dalam Iman yang Bertindak"

Di pihak lain Paulus mengalami bahwa Tuhan telah mendampingi dan menguatkan dirinya ketika Injik diberitakan. Dan dengan demikian Paulus meyakini bahwa dia lepas dari mulut singa. Kita tentu menyadari bahwa kedua rasul ini adalah sokoguru gereja.

Simon seorang nelayan yang ulet, jujur dan rajin. Ia tidak berpendidikan tapi terampil dalam pekerjaan. Simon yang berkepribadian menarik itu kemudian dipanggil Yesus untuk menjadi murid-Nya. Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Peristiwa ini kemudian membuat Simon dipercayakan Yesus untuk menjadi penjala manusia.

Simon memang menyangkal Yesus tapi setelah dia menyerahkan diri dalam kerendahan hatinya maka Yesus mempercayakan dia menjadi pemimpin para rasul dan pemimpin gereja yang pertama. Sedangkan Paulus, (Saulus), ia seorang terdidik dan belajar di Yerusalem pada Gamaliel, dari kelompok Farisi. Sebagai seorang Farisi yang fanatik, Saulus tiada hentinya mengejar dan memenjarakan murid-murid Yesus.

Namun dalam perjalanan ke Damsik, Yesus menangkapnya dan menjadikan dia seorang rasul untuk bangsa-bangsa kafir. Perjalanan misinya diwarnai dengan berbagai kesulitan dan pertentangan dengan kaum kafir. Di Yerusalem dia ditangkap dan dipenjarakan. Tapi dia dibawa ke Roma dan dibebaskan karena dia naik banding. Kemudian dia ditangkap lagi dan menemui ajalnya sebagai martir di Roma.   

Rasanya jikalau Tuhan sendiri yang menghendaki semuanya pasti terjadi. Petrus dan Paulus telah menjadi rasul andal. Itulah sebabnya Petrus memberikan jawaban jitu, "Engkau adalah Mesias Putra Allah yang hidup. Saat Yesus bertanya, "Siapakah Aku ini menurut kamu?" Jawaban ini mengandaikan adanya keakraban dan keintiman relasi antara Petrus dan Yesus. Lalu apa jawaban kita saat Yesus bertanya kepada kita, "Siapakah Aku ini menurut kamu?" (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved