Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juni 2024, “Tetapi, Apa Katamu"

kedua rasul ini hanya bisa ditemukan di dalam kitab suci baik yang ditulis oleh mereka sendiri maupun yang ditulis oleh orang  lain.

Editor: Rosalina Woso
DOK. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juni 2024, “Tetapi, Apa Katamu" 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juni 2024, “Tetapi, Apa Katamu"

Hari Sabtu Biasa Pekan XII

HR Petrus dan Paulus, Rasul

Bacaan I:Kis.12: 1-11

Bacaan II: 2Tim. 4: 6-8.17-18

Injil: Matius16:13-19                                                                    

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dalam setiap perkataan atau pembicaraan kita, akan ada selalu dua posisi, kita sebagai subyek dan bisa sebagai obyek dari pembicaraan itu. Itu akan terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan.

Contoh: Apa kata orang tentan hal ini atau itu tapi bisa akan ditanyakan Apa katamu tentang ini dan itu. Semua jawaban kita itulah yang menentukan posisi kita entah sebagai subyek atau obyek. Intinya yaitu semua kita adalah pelaku dari sebuah narasi yang kita ciptakan dalam percakapan kita masing-masing.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Sekali lagi hari ini, Gereja dengan sangat luar biasa merayakan Hari Raya Petrus dan Paulus, Rasul. Kisahh perjalanan hidup kedua rasul ini hanya bisa ditemukan di dalam kitab suci baik yang ditulis oleh mereka sendiri maupun yang ditulis oleh orang  lain.

Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, atau Pesta Santo Petrus dan Paulus, adalah sebuah hari raya atau pesta liturgi untuk menghormati kemartiran para rasul Santo Petrus dan Santo Paulus di Roma, yang utamanya dirayakan oleh Gereja Katolik Roma dan Gereja-Gereja Timur dalam tradisi Bizantium.

Perayaan ini berasal dari tradisi kuno, dan tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai peringatan kematian atau pemindahan relikui mereka ke basilika. Sejak  semula Gereja menghormati kedua rasul, Petrus dan Paulus, secara bersama-sama. Kedua rasul ini dianggap sebagai Sokoguru gereja. Simon anak Yunus dan saudara Andreas, lahir di Betsaida, Galilea, sebuah kampung di tepi danau Genesaret.

Seperti ayahnya, Simon adalah seorang nelayan yang ulet, bertabiat jujur, dan rajin. Ia tidak berpendidikan tinggi tetapi cukup terampil dalam pekerjaannya sebagai seorang nelayan. Kepribadiannya sangat menarik perhatian Yesus; karena itu Yesus berkenan menjadikannya seorang muridNya, bahkan mengangkatnya sebagai pemimpin para rasul dan pemimpin Gereja yang pertama.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved