Renungah Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 27 Juni 2024, "Menjadi Pelita Kebenaran"

Pelita juga tidak digunakan oleh sebagian besar masyarakat karena kurang efektif. Ketika ada angin, pelita tidak bisa bertahan untuk terus menyala.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pdt. Irene Toelle, S.Th 

Menjadi Pelita Kebenaran (Markus  4 : 21 – 25)
Oleh: Pdt. Irene Toelle, S.Th

Syalom,

Bayangkan diri Anda berada di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota, di mana listrik belum menjangkau. Malam hari, satu-satunya sumber cahaya hanyalah pelita yang berkelap-kelip di sudut ruangan. Kehangatan dan cahaya dari pelita itu memberikan rasa aman dan arah di tengah kegelapan yang pekat. Namun, saat angin bertiup kencang, pelita itu pun berjuang untuk tetap menyala.

Di era modern ini, mungkin kita tidak lagi menggunakan pelita untuk penerangan, tetapi pelajaran dari pelita memiliki makna yang mendalam, terutama dalam kehidupan rohani kita.

Renungan:

Saat ini, hampir semua orang tidak menggunakan pelita lagi sebagai alat penerang karena listrik sudah sampai ke seluruh pelosok pedesaan.

Pelita juga tidak digunakan oleh sebagian besar masyarakat karena kurang efektif. Ketika ada angin, pelita tidak bisa bertahan untuk terus menyala.

Menggunakan pelita juga bisa mengakibatkan adanya sarang laba-laba hitam, dan lubang hidung kita bisa menjadi hitam. Jadi, apabila listrik padam, sebagian besar orang menggunakan lilin sebagai alat penerang, meskipun lilin akan luluh dan hancur dibandingkan pelita yang masih bisa disimpan dan digunakan lagi.

Pada zaman dahulu, pelita memiliki fungsi yang sangat penting sebagai alat penerang dalam kegelapan. Orang bisa melihat dan tidak meraba-raba, terantuk, atau kehilangan arah dalam kegelapan. Orang dapat berjalan dan beraktivitas di malam hari tanpa merasa takut pada kegelapan malam. Bagi orang Israel, pelita tidak sekadar sarana penerang, melainkan pelita mengandung makna rohani yang amat dalam, seperti yang diungkapkan Pemazmur: "Di dalam terang-Mu kami melihat terang" (Mazmur 36:10) dan "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mazmur 119:105).

Seperti pelita yang menyinari sekitarnya, demikian juga kehidupan pengikut Kristus dituntut untuk memancarkan terang dengan cara menyatakan kebenaran Firman Allah kepada sesama. Orang percaya harus menjadi pelita yang menyinari atau menerangi.

Firman Tuhan, pandangan iman, dan tindakan baik jangan dipendam atau hanya dipakai untuk diri sendiri. Kesempatan hidup orang percaya harus diisi dengan kesibukan menyatakan kasih, kebaikan, dan kebenaran Allah sehingga dapat mempengaruhi kehidupan orang lain di sekitarnya. Kebenaran tidak boleh disembunyikan atau ditutup-tutupi, seperti pelita yang tidak ditaruh di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, tetapi di atas kaki dian, agar dapat dilihat oleh orang lain yang berada di sekitar kita. Dengan meletakkan pelita di atas kaki dian, terangnya akan bercahaya menerangi sekelilingnya.

Yesus menuntut dalam perumpamaan ini agar kualitas iman orang percaya dinampakkan dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menjadi pendengar yang baik dari apa yang Yesus sampaikan kepada mereka.

Pendengar yang baik adalah mereka yang menaruh perhatian pada apa yang diajarkan atau disampaikan kepada mereka tanpa melakukan aktivitas lain saat mendengar suatu pesan atau ajaran. Mengapa? Karena mendengar atau menjadi pendengar yang baik akan membuat si pendengar tidak salah menangkap informasi, maksud, dan akhirnya berprasangka buruk atas apa yang didengarnya.

Tuhan Yesus menyampaikan kepada para murid-Nya dan orang banyak untuk berusaha menjadi pendengar yang baik supaya tidak menyebabkan sebuah kebenaran menjadi tersembunyi karena kelalaian kita dalam mendengar.

Tujuan Yesus menyampaikan perumpamaan ini adalah supaya para murid mendengar dengan baik sebelum memutuskan melakukan sesuatu, sebab Yesus mengatakan di ayat 24, apa yang kita pakai untuk menilai seseorang juga akan dipakai seseorang untuk menilai kita. Penilaian itu tentunya akan baik atau tidak tergantung dari cara kita memberi diri untuk menjadi pendengar yang baik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved