Renungah Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 27 Juni 2024, "Menjadi Pelita Kebenaran"

Pelita juga tidak digunakan oleh sebagian besar masyarakat karena kurang efektif. Ketika ada angin, pelita tidak bisa bertahan untuk terus menyala.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pdt. Irene Toelle, S.Th 

Inilah pesan pertama yang bisa kita renungkan bersama tentang pentingnya menjadi pendengar yang baik sehingga tidak salah melanjutkan berita dan menentukan langkah berikut dalam menjalani kehidupan. Selanjutnya, dalam bacaan ini kita juga menemukan sebuah nilai yang hendak disampaikan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya supaya mereka dapat menjalani kehidupan dengan baik dan diterima keberadaannya di mana pun mereka berada.

Nilai itu adalah mengatakan apa yang benar sesuai fakta dan tidak berusaha untuk memutarbalikkannya berdasarkan kepentingan. Ungkapan pelita yang dinyalakan jangan ditaruh di bawah gantang atau tempat tidur adalah ungkapan yang merujuk pada adanya usaha untuk menyembunyikan kebenaran berdasarkan fakta. Hal-hal seperti ini sering terjadi dalam dunia peradilan.

Yang hitam bisa menjadi putih dan yang putih bisa menjadi hitam. Orang bisa memutarbalikkan kebenaran karena berbagai kepentingan diri, kelompok, dan keluarga. Hal ini tidak boleh terjadi pada orang-orang percaya. Kebenaran perlu ditegakkan di mana pun kita berada.

Orang Kristen harus memancarkan terang kebenaran tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga dalam tindakan kasih. Karena itu, jangan takut menjadi pelita kebenaran.

Allah akan terus memenuhi kita dengan kuasa-Nya sehingga kita boleh memancarkan cahaya kebenaran, cinta, dan kebaikan-Nya bagi dunia. Yesus adalah terang dunia, barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan berjalan dalam kegelapan.

Firman Tuhan adalah terang yang menerangi jalan dan tindakan kita. Karena itu, jangan dipadamkan atau hanya dipakai untuk diri sendiri. Firman Tuhan harus dapat disebarluaskan atau diberitakan sehingga semua orang dapat mendengarnya dan melakukannya dalam tindakan hidup setiap hari. Kesempatan hidup orang percaya adalah anugerah Tuhan yang terbatas.

Isilah hidup yang terbatas ini dengan menyaksikan kasih dan kebaikan Allah sehingga dapat memengaruhi kehidupan orang lain di sekitar kita. Kita dapat menjadi berkat bagi orang lain melalui sikap, karakter, dan talenta yang kita miliki di setiap bidang kehidupan.

Dengan senyuman, sapaan yang lembut, keterlibatan dalam setiap momen dan aktivitas hidup dan kerja, kita sudah menjadi berkat bagi sesama. Di mana pun kita berada, kita bisa menjadi pelita atau terang.

Yesus sendiri menyebut Yohanes Pembaptis sebagai “pelita” yang menyala dan bercahaya (Yohanes 5:35) karena Yohanes memberi kesaksian akan firman Allah dan mengarahkan orang lain kepada Yesus, Sang Terang dan Penyelamat dunia yang sesungguhnya. Panggilan dan misi kita juga adalah seperti Yohanes Pembaptis: menjadi pembawa terang Yesus Kristus sehingga banyak orang dapat mendengar dan memahami kebenaran Injil serta dibebaskan dari kegelapan dosa, ketidaktahuan, dan tipu muslihat yang jahat.

Yesus berkata, “sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap” (Markus 4:22). Kita bisa saja menyembunyikan segala sesuatu dari orang lain dan diri sendiri. Namun kita tidak dapat menyembunyikan segala hal terhadap Allah karena Dia Maha Tahu dan dapat melihat segala sesuatu dengan terang benderang.

Apabila kita berada di luar terang Allah dan mulai berjalan dalam “kegelapan”, kita akan terantuk dan tersandung berbagai jenis kejahatan, bahkan lebih dari itu, kita akan menjadi sandungan bagi orang lain. Kita tidak dipanggil untuk menjadi “gantang” atau “tempat tidur” yang menghalangi terang kebenaran firman Allah yang terpancar dalam diri Yesus.

Sebaliknya, kita dipanggil untuk menjadi “pelita” yang berdiri di atas kebenaran firman Allah untuk menyinari sesama kita agar mereka pun percaya kepada Yesus. Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Berjuanglah dalam terang Kristus untuk menjadikan diri kita sebagai “pelita” dalam kehidupan, dengan cara hiduplah sesuai dengan firman Tuhan sebagaimana yang diajarkan oleh Yesus terang sejati itu.

Siapa saja yang melakukan firman Tuhan maka Tuhan akan memberikan hikmat kepadanya untuk mengetahui kebenaran firman Tuhan lebih dalam lagi. Sebaliknya, yang tidak taat akan firman Tuhan tidak akan pernah diberi karunia untuk memahami lebih lanjut firman-Nya.

Karena itu dalam bacaan kita dikatakan bahwa siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada akan diambil daripadanya (Markus 4:25). Tiap orang yang mendengar firman Tuhan memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan, memberitakan, dan menyatakan firman itu kepada orang lain, kepada saudara, teman, sahabat, dan kerabat kita. Bukan disembunyikan atau digunakan hanya bagi dirinya sendiri.

Orang yang mendengar firman Tuhan digerakkan oleh kuasa firman itu untuk menjadi pelita kebenaran, yang memancarkan kasih, sukacita, dan damai sejahtera dalam dunia, melalui berbagai kesaksian, ibadah, pelayanan kasih, dan penatalayanan dalam jemaat, dalam gereja, dan dalam berbagai tanggung jawab hidup di tengah-tengah dunia ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved