Berita Timor Tengah Utara
JNE Menjangkau Tapal Batas Negara
Kondisi geografis di Desa Humusu Wini menyebabkan masyarakat setempat kesulitan memperoleh hasil panen yang cukup untuk dijual
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Videlia Inggrit telah menjadi pelanggan JNE sejak tahun 2021 lalu. Perkenalan pertama dengan jasa pengiriman PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) bermula ketika dirinya mulai terjun di usaha bisnis online. Kurang lebih sudah 3 tahun terakhir, JNE menjadi bagian penting dari proses perjalanan usahanya.
Sejak tahun 2021 lalu, Videlia perlahan menekuni dunia bisnis online. Ia membeli pakaian dan perlengkapan rumah tangga lainnya melalui aplikasi Shopee di luar Provinsi NTT untuk dijual.
Pasang-surut dunia bisnis online menjadi hal lumrah bagi Videlia. Sejak menggeluti usaha tersebut, ia selalu memesan barang secara online.
Ia mengaku dipermudah sejak menjadi pelanggan tetap JNE. Karena pengiriman barang melalui JNE akan diterima langsung oleh Videlia di rumahnya yang terletak di Desa Humusu Wini. Pengiriman via JNE selalu lancar dan tepat waktu.
Jika menggunakan jasa pengiriman lain, Videlia dan suaminya harus menempuh perjalanan sejauh 54 kilometer ke Kota Kefamenanu (Ibukota Kabupaten TTU).
Jarak tempuh yang jauh dan kondisi geografis yang cukup sulit menyebabkan mereka harus menyita waktu dan tenaga. Hal ini disebabkan oleh jasa pengiriman lain tidak melayani pengantaran hingga ke Desa Humusu Wini yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste Distrik Oecusse.
Terkadang, ia memesan paket pakaian di Kota Kupang untuk dijual kembali. Mayoritas pemesanan paket online datang dari Kota Surabaya, Jakarta, Bandung dan Semarang. Pengiriman barang dari Kota Kupang ke Desa Wini memakan waktu dua hari. Sedangkan dari Pulau Jawa selama 3 hingga 4 hari.
Biaya satu kilogram paket yang dikirim melalui jasa pengiriman JNE berkisar Rp. 30.000 hingga Rp.70.000. Seringkali ia menerima potongan biaya pengiriman barang dari toko online maupun dari JNE. Kemudahan-kemudahan ini menjadi alasan Videlia memilih JNE jadi satu-satunya jasa pengiriman barang sejak terjun di dunia usaha.
"Kalau 4 sampai 6 dres seberat 1 kilogram. Jadi saya pesan biasanya satu sampai dua kilo saja," ungkapnya.
Dalam sebulan, ia memesan paket pakaian sebanyak 2 kali sampai 3 kali. Pemesanan paket pakaian ini tergantung permintaan pelanggan.
Selain biaya pengiriman barang yang murah, ia memperoleh kemudahan dengan menerima langsung paket di rumah. Tidak hanya itu, rentang waktu pengiriman barang terasa singkat.
Usaha Toko Kelontong
Sejak memulai bisnis online, Videlia meraup keuntungan yang cukup besar. Dalam sekali pemesanan paket, ia bisa memperoleh keuntungan bersih Rp. 300.000 hingga Rp. 350.000. Dengan demikian, dalam sebulan keuntungan yang diperoleh bisa mencapai Rp. 1.000.000.
Berkat perjuangannya dan dukungan penuh JNE Cabang Kefamenanu, saat ini Videlia perlahan melebarkan dunia usaha toko kelontong. Toko kelontong ini dibangun tepat di depan rumahnya.
Usaha toko kelontong ini mulai berjalan sejak tahun 2023 lalu. Saat ini, usaha toko kelontong ini sudah berjalan selama 1 tahun.
| Pelaku Lempar Simon Hingga Meninggal di Desa Fatumtasa-TTU karena Hendak Bacok Ayahnya |
|
|---|
| Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang Gelar Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Letmafo TTU |
|
|---|
| Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bendahara Desa Nonotbatan TTU Divonis 1,10 Tahun Penjara |
|
|---|
| Hari Juang TNI AD, Kodim 1618/TTU Gelar Aksi Donor Darah |
|
|---|
| Pimpin Upacara Hari Juang TNI AD, Dandim 1618/TTU Titip Pesan Penting kepada Prajurit |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.