Beranda Kita
Beranda Kita: Senja di Tanjung Bastian
Akses jalan di utara Pulau Timor memang sudah jauh berbeda sekarang. Meski permukaan aspal tak mulus amat tapi perjalanan bermobil lancar adanya.
POS-KUPANG.COM - Lembayung senja di Tanjung Bastian, Selasa 11 Juni 2024 mengusir letih perjalanan kami yang panjang dari Kota Kupang. Saya bersama dua rekan kerja yaitu Paul Kopong Burin dan Kristanto Bisilisin.
Kira-kira 20 menit kami menepi di sisi jalan yang lengang, menikmati sang raja siang kembali ke peraduannya sambil menebarkan rona merah jingga.
Kutengok ke sisi kanan. Sepasang remaja tak ketinggalan melepas hari mereka. Semua orang kiranya menyukai senja yang selalu terasa lekas berlalu dengan keindahan lama membekas.
Senja di Tanjung Bastian sungguh membekas di hati beta yang hari itu pertama kali menyusur utara Pulau Timor.
Perjalanan mengasyikkan dari Teluk Gurita yang elok di Kabupaten Belu hingga Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Akses jalan di utara Pulau Timor memang sudah jauh berbeda sekarang. Meski permukaan aspal tak mulus amat tapi perjalanan bermobil lancar adanya.
Setelah urusan pekerjaan beres di Atambua, kami bergegas meninggalkan kota internasional bersejarah itu sekira pukul 14.45 Wita.
Mobil avansa yang dikemudikan Tanto - sapaan akrab Kristanto - si putra Semau itu meluncur ke utara. Tujuan pertama kami adalah Teluk Gurita. Jarak Atambua-Teluk Gurita kurang lebih 20 km.
Selain teluknya yang molek bestari, di sana berdiri anggun patung Bunda Maria Segala Bangsa di puncak bukit kecil yang indah.
Dua tahun terakhir bukit tersebut telah berubah menjadi tempat ziarah umat Katolik yang populer.
Pelataran masuk sudah tertata rapi. Hanya jalan mendaki ke puncak bukit yang masih beralas tanah berbatu.
Kami bertemu beberapa kelompok peziarah petang itu. Ada pula remaja yang datang berdua-dua.
Selain berdoa umumnya mereka mengabadikan kunjungan itu lewat rekaman video dan foto. Tentu saja kami bertiga pun melakukan hal yang sama.
Pemandangan dari bukit Bunda Maria Segala Bangsa sungguh elok. Bentangan laut biru memanjakan mata. Semilir angin sepoi menyegarkan raga.
Dari Teluk Gurita kami bergerak menuju Wini. Pesisir utara sungguh memanjakan mata lewat alamnya yang eksotik. Bukit-bukit batu dan pantainya sungguh menarik rindu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.