Berita NTT
Cegah Stunting di Lembata, Plan Indonesia Resmikan Infrastruktur Air Bersih melalui Jelajah Timur
Menurut riset Kementerian Kesehatan tahun 2022, 60% kasus stunting disebabkan oleh kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang layak.
Sehingga, masyarakat tidak perlu berjalan jauh untuk mengakses air bersih. Air lalu dipompa ke tandon yang berada 2.000 meter di atas mata air, yang kemudian didistribusikan ke tugu-tugu kran yang tersebar di dua desa.
Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, A.P, M. T. yang ditemui seusai audiensi dengan Plan Indonesia pada Rabu, 11 Juni 2024 di rumah jabatan Bupati Lembata menyatakan apreasiasi terhadap seluruh kerja Plan Indonesia di Kabupaten Lembata. Termasuk upaya dalam mendukung pemerintah Kabupaten Lembata dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.
Paskalis juga menghimbau kepada masyarakat di desa-desa dampingan Plan Indonesia, Khususnya Desa Mahal dan Desa Mahal II yang telah mendapatkan dukungan sarana prasarana air bersih untuk menjaga dan merawatanya dengan baik.
“Semua manusia sangat merindukan air bersih. Akses terhadap ketersediaan air bersih adalah salah satu bagian penting dalam upaya menurunkan dan mencegah stunting serta mewujudkan PHBS dan STBM. Setelah serah terima dari Plan Indonesia kewenangan pengelolaan air bersih akan sepenuhnya berada dalam tanggung jawab masyarakat. Harapan kami masyarakat menggunakan sarana air bersih ini dengan efektif dan secara sukarela bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan pengembangannya,” tegas Paskalis.
Jelajah Timur adalah charity run oleh Plan Indonesia yang telah berlangsung sejak 2019 dan berhasil mengumpulkan Rp 8,1 miliar total pendanaan proyek. Kampanye ini juga telah memberikan manfaat bagi 17.588 anak dan warga di berbagai daerah dampingan Plan Indonesia, termasuk Kabupaten Lembata. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.