Berita Sumba Timur
Sikapi Status Siaga Darurat Bencana, Pemkab Sumba Timur Optimalkan Pompanisasi dan Saluran Irigasi
sudah menjelang panen perlu diselamatkan. Yang penting ada sungai dibawahnya juga ada sumur gali, bor
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur menetapkan Status Siaga Darurat Bencana melalui Surat keputusan (SK) Bupati Sumba Timur Nomor: 246/ BPBD.365/246/V/2024.
Penetapan Status Siaga Darurat Bencana dipertegas oleh kondisi yang diprediksi oleh BMKG terkait gejolak kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Sumba Timur karena curah hujan yang tidak menentu.
Kepada POS-KUPANG.COM, Senin 27 Mei 2024, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur, Nicolas Pandarangga mengatakan mengatasi Darurat Bencana Kekeringan, pihaknya mengambil langkah strategis menyikapi kondisi tersebut.
Nicolas mengatakan sejumlah langkah teknis yang diambil antara lain menjalin kerja sama Kementan dengan TNI AD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam upaya khusus pompanisasi dan saluran irigasi.
Baca juga: Baksos Kemensos RI, 200 Warga di Sumba Timur Operasi Katarak Gratis
"Kami manfaatkan Alsintan dan pompa yang sudah kita bagikan dimanfaatkan untuk melindungi tanaman-tanaman, terutama padi dan sawah tadah hujan, yang sudah menjelang panen perlu diselamatkan. Yang penting ada sungai dibawahnya juga ada sumur gali, bor dan lainnya,” paparnya.
Nicolas menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan bantuan-bantuan pompa air yang sudah diberikan dan yang kedua. Adanya intervensi dari program Kementan yang berupa Alsintan dan pompa air dengan menghimbau masyarakat terutama di daerah aliran sungai (DAS) untuk menyelamatkan tanaman milik para petani.
"Banyak tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran, jagung, padi, dan lainnya. Itu yang diintervensi dengan optimalisasi semua potensi sumber air," tambah Nicolas.
Selain itu, Distan juga akan bekerja sama dengan Dinas PUPR untuk mengoptimalkan irigasi-irigasi terutama kewenangan kami adalah saluran tersier bidang pertanian untuk mengairi potensi-potensi air yang ada untuk lebih maksimal.
“Tentu sebelum bergerak ini kita adakan pelatihan P3A di tingkat kecamatan yang ada saluran irigasinya untuk mengatur pengelolaan air itu agar lebih optimal yang dialiri lebih luas,”tandasnya.
Sehubungan upaya antisipasi kekeringan ini Dinas Pertanian sudah melakukan pengecekan dibeberapa titik sudah dilakukan sumur bor dan jika permukaan sumur tidak terlalu dalam kita bisa swadaya masyarakat.
"Ketersediaan sumber air yang cukup mampu menjawab permasalahan kekeringan yang dihadapi oleh masyarakat di Sumba Timur," pungkasnya. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.