Opini
Opini: Pemimpin yang Melayani
Menurut catatan KPK selama tahun 2004 sd 2022 ada 22 gubernur dan 154 bupati/walikota yang terjerat kasus rasuah. Keadaan yang sangat memprihantinkan.
(4) Bekerja dengan Tim, bukan tipe “one man showâ€. Pemimpin harus membentuk tim kerja dan bekerja dengan tim/staf yang merupakan orang-orang pilihannya yang berkualitas dan berkompeten.
(5) Keteladanan. Keteladanan pemimpin sangat penting, melebihi kata-kata atau instruksi. Pemimpin menjadi teladan dalam bekerja keras, anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
(6) Piawai berkomunikasi, pemimpin harus membangun komunikasi
yang baik dengan pengikutnya. Komunikasi pemimpin dan pengikutnya sangat penting dan menentukan efektivitas kepemimpinan. Sebaliknya, miskomunikasi bisa menghambat dan menggagalkan misi.
(7) Berani mengambil keputusan. Ada ungkapan : the power to manage is the power to make decisian. Pemimpin harus berani mengambil keputusan yang berpihak kepada rakyat dan kemajuan daerah (bidang ekonomi,sosbud, pendidikan, hukum).
(8) Kesetaraan Gender. Pemimpin menggunakan manajemen “Omega†yaitu gaya kepemimpinan Alpha yang maskulin dan Betha yang feminin untuk mendapatkan energi spiritual gender mendukung kepemimpinannya yang melayani.
(9) Kerelaan berkorban. Pemimpin yang melayani harus berani dan rela berkorban untuk kepentingan rakyat yang dipimpinnya. Pengorbanan berupa waktu, tenaga, pikiran, bahkan jiwa raganya bagi rakyat tanpa pamrih.
Semoga lebih banyak muncul calon pemimpin di NTT yang berjiwa melayani dan semoga rakyat lebih cerdas menentukan pilihannya dengan hati nurani yang jernih. Karena pilihan rakyat menentukan nasib dan masa depan daerahnya lima tahun ke depan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.