Opini
Opini: Merdeka Belajar Sepanjang Hayat
Pemerintah memberi alternatif pilihan penerapan kurikum merdeka kala itu melalui tiga pilihan; mandiri belajar, mandiri berbagi, dan mandiri berubah.
Potensi yang harus dikembangkan untuk mencapai tingkat kebahagiaan belajar dan kebahagiaan hidup. Pendidikan yang tak sekadarcbersekolah, tetapi untuk hidup yang benar-benar utuh selamanya. Anak dapat menghargaiusia hidupnya, sebagai usia ia wajib belajar dengan cara yang benar.
Untuk itu, merdeka belajar baiknya dipahami untuk tidak sekadar soal mengganti kurikulum dan materi ajar, tetapi lebih pada pergeseran cara pandang dalam pembelajaran. Ini menuntut perubahan karakter, bukan hanya dari siswa, tetapi juga dari guru, orang tua, dan seluruh eko sistem pendidikan.
Guru harus beralih dari peran sebagai penyampai informasi, menjadi fasilitator pembelajaran yang mendorong eksplorasi, penemuan, dan kreativitas yang menular ke para siswa.
Transformasi Pembelajaran
Ruang fleksibilitas dan keterpaduan kepada sekolah untuk menyesuaikan kebutuhan lokal dan perencanaan pembelajaran sampai pada proses refleksi, asesmen, dan evaluasi dilakukan secara terpadu dan berimbang di setiap level dan kebutuhan.
Dan yang paling utama adalah kemampuan belajar pada penguatan literasi dan numerasi menjadi landasan penting pembelajaran di semua tingkatan baik melalui pemahaman secara konseptual, maupun penjabaran ilmu pengetahuan lokal, nasional, bahkan global.
Kemajuan teknologi pun tidak bisa dinafikan. Dunia berubah begitu cepat dengan kemajuan teknologi di zaman serba canggih ini. Maka perlu mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses belajar yang efektif.
Memastikan teknologi sebagai alat mempermudah pembelajaran dan memperluas pengetahuan.
Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Komunitas Belajar adalah laboratorium hidup untuk berbagi dan menumbuhkan minat belajar. Bukanlah tujuan akhir pembelajaran.
Sekali lagi, titik tungku kurikulum merdeka sejatinya memberi ruang sangat terbuka untuk pemberdayaan guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kapasitas dan pengembangan professional. Memahami pedagogi pembelajaran dan tata kelola yang transformatif, serta pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Di ruang ini, tentu butuh kolaborasi antar pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat dan pihak swasta untuk mendukung IKM yang efektif dan merata di seluruh negeri, sebagai sebuah kurikulum nasional yang
berkelanjutan di Indonesia.
Merdeka Belajar adalah sebuah perjalanan panjang dan kompleks. Tetapi penuh dengan potensi untuk mengubah wajah pendidikan kita menuju masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Dengan komitmen bersama dan kerja cerdas berkemajuan, kita dapat menciptakan kesempatan di mana setiap Anak memiliki dunia yang merdeka untuk belajar, berkembang, menghargai, dan mencapai impian besar tentang belajar sepanjang hayat. Kita harus merdeka.
“Merdeka atas cara berpikir, bersikap, dan mencipta.” Itu cita-cita Ki Hadjar Dewantara. Salam Hardiknas.*
Opini: Urgensi Perda NTT Tentang Pengelolaan Muro dan Kearifan Lokal Lainnya |
![]() |
---|
Opini: Mengobati Luka Menata Harapan, Perdagangan Orang dalam Geliat Pembangunan NTT |
![]() |
---|
Opini: Jangan Takut pada One Piece, Rayakan Kreativitas dalam Semangat Kemerdekaan |
![]() |
---|
Opini: Wabah Rabies dan Tumpulnya Nurani terhadap Sesama |
![]() |
---|
Opini: Mencari Wajah Allah di Tengah Derita dan Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.