Tokoh NTT

Profil Esthon Foenay Politisi 'Old But Gold', Transformasi Birokrat, Wagub Hingga Anggota DPR RI

Siapa sangka di usianya yang memasuki angka 75 tahun, politisi yang dipercayakan Prabowo memimpin Partai Gerindra NTT itu mampu bersaing

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
INSTAGRAM/NTT.UPDATE
Ir. Esthon Leyloh Foenay, M.Si 

POS-KUPANG.COM - Sosok Ir. Esthon Foenay, M.Si merupakan salah satu birokrat yang menjelma menjadi politisi matang. Saat semakin tua usianya, malah kilaunya makin bersinar. 

Pria santun yang memulai karir sebagai birokrat di lingkungan Pemprov NTT itu merupakan salah satu politisi senior yang malang melintang di blantika politik Flobamorata. 

Siapa sangka di usianya yang memasuki angka 75 tahun, politisi yang dipercayakan Prabowo memimpin Partai Gerindra NTT itu mampu bersaing dengan para politisi muda untuk merebut kursi DPR RI.

Baca juga: Lolos ke Senayan, Esthon Foenay Siap Kerja untuk NTT

Politisi dengan nama lengkap Esthon Leyloh Foenay itu berhasil merebut kursi ketiga untuk DPR RI dari Dapil NTT 2 dalam Pileg 2024 lalu. Ia menjadi satu dari tujuh calon legislatif yang lolos ke Senayan. 

Bahkan, politisi kelahiran Kupang 3 Agustus 1948 itu menjadi yang paling senior diantara 13 angota terpilih DPR RI dari Provinsi NTT.

 

Riwayat pendidikan 

Pendidikan dasar hingga tinggi ditempuh Esthon Foenay di kota kelahirannya Kupang. Ia lulus  dari SR GMIT XI Kupang pada 1963 dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kupang  hingga lulus 1966. 

Selanjutnya, setelah menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Kristen Kupang pada 1969, ia kemudian masuk perguruan tinggi dan mengambil kuliah di Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana. Di kampus negeri itu Esthon memperoleh gelar sarjana pada 1979.

Dengan berbekal ijazah sarjana itu, Esthon lalu masuk dalam dunia kerja dan menjadi abdi negara (PNS). Berselang dua piluh tahun, ia kemudian mengambil studi Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana dan mendapat gelar magisternya pada 2002. 

Karir

Esthon memulai jenjang karir di Pemprov NTT dari Kepala Seksi Pendidikan Mental Spiritual Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 1984—1987. 

Selanjutnya menjadi Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur (1987—1991), Kepala Biro Bina Sosial Mental Spiritual Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur (1991—1997), Kepala Biro Penyusunan Program Provinsi Nusa Tenggara Timur (1997—1998) hingga Plh. Asisten Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur (1998—1999).

Pada 1999, Esthon dipercayakan sebagai Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ia menjabat kepala Bappeda NTT hingga 2003. Pada tahun itu, Esthon dimutasi menjadi Kepala Badan Diklat Provinsi Nusa Tenggara Timur  hingga 2006. 

Berselang dua tahun, ia dipinang Frans Lebu Raya untuk ikut dalam kontestasi Pilgub NTT. Keduanya kemudian menang dan Esthon menjadi Wakil Gubernur NTT mendampingi Frans Lebu Raya hingga 2013. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved