Tokoh NTT

Profil Adrianus Mooy, Ekonom Asal NTT yang Jadi MPR, Gubernur BI Hingga Dubes pada Masa Soeharto

Pada tahun 1988, Adrianus Mooy ditunjuk oleh Presiden Soeharto menunjuk menjadi Gubernur Bank Indonesia ke-9.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Prof Adrianus Mooy, putera NTT yang jadi Gubernur BI 

POS-KUPANG.COM - Nama Prof. Dr. Adrianus Mooy, M.Sc., Ph.D., telah menjelma menjadi salah satu begawan ekonomi Indonesia. 

Pria kelahiran NTT itu harum sebagai ekonom pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Berbagai jabatan penting dipercayakan Presiden ke-2 Indonesia itu kepada Mooy. 

Pada tahun 1988, Adrianus Mooy ditunjuk oleh Presiden Soeharto menunjuk menjadi Gubernur Bank Indonesia ke-9.

Ia menggantikan pendahulunya Arifin Siregar untuk memimpin Bank Indonesia selama lima tahun yakni pada 1988-1993. Ia purna tugas sebagai Gubernur Bank Indonesia dan digantikan Sudrajad Djiwandono.

Awal karirnya dimulai pada 1969 saat Mooy menerima undangan untuk bergabung dengan Komisi Regional PBB di Bangkok.

Selanjutnya selama 15 tahun ia bertugas di berbagai kapasitas, termasuk Wakil Ketua Fiskal dan Moneter Urusan di Badan Perencanaan, anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dan anggota Pansus Pemerintah bertanggung jawab untuk menyusun Garis-garis Besar Haluan Negara.

Dia juga membantu menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-2, 3 dan 4. Secara bersamaan, Mooy mengajar selama lebih dari 20 tahun, sebagian besar di Universitas Indonesia di mana ia memperoleh profesor penuh pada tahun 1987.

Pasca jabatan itu, Mooy ditunjuk Presiden Soeharto sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belgia ke-15 pada 1993. Ia menggantikan T.M. Zahirsjah. Ia kemudian digantikan Sabana Kartasasmita pada 1995. 

Selain itu, Mooy juga ditunjuk menjadi duta besar untuk Uni Eropa dan di bawah-sekretaris jenderal Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik.

Pendidikan dan kehidupan keluarga 

Mooy lahir dari padangan Joseph Mooy (ayah) dan Elizabeth Octavianus (ibu) di dusun Lotelutun, desa Oelasin kecamatan Rote Barat Daya Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur. Mooy dibesarkan dalam keluarga Kristen. Ayahnya, kepala sekolah dari sekolah dasar setempat, juga pendeta dari jemaat Kristen.

Selepas pendidikan dasar dan menengah, ia melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Gajah Mada dan Universitas Wisconsin. Ia kemudian menjadi dosen.  

Adapun dari pernikahan dengan Amelia Latuperissa Mooy, mereka dikaruniai tiga orang anak. 

Pada saat ini ia menjabat senior advisor untuk United Nations Support Facility for Indonesian Recovery (UNSFIR). Pada 13 Mei 2014, Mooy menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Corban.

Sejak April 2007, ia bergabung dengan Universitas Pelita Harapan sebagai penasihat (2007), Dekan UPH Business School (2010) dan Rektor UPH Surabaya sampai tahun 2018. Hingga kini, namanya harum sebagai salah satu tokoh NTT yang memiliki rekam jejak istimewa di bidang ekonomi. (*)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved