Opini
Opini: Solusi Mengatasi Kemiskinan Ekstrem
PBB mendefinisikan kemiskinan ekstrem sebagai suatu kondisi yang ditandai dengan hilangnya kebutuhan dasar manusia secara parah.
Ketiga, kemiskinan pendidikan. Kategori kemiskinan pendidikan meliputi kurangnya akses dan partisipasi dalam pendidikan formal maupun non-formal, kurangnya kemampuan literasi, dan rendahnya kualitas pendidikan.
Jenis kemiskinan pendidikan juga dapat dilihat lebih luas dalam hal tingginya angka putus sekolah dan rendahnya kualitas pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat.
Keempat, kemiskinan lingkungan. Kemiskinan lingkungan mencakup berbagai aspek seperti akses yang terbatas terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan, kerusakan lingkungan serta bencana alam yang sering terjadi.
Jenis kemiskinan lingkungan juga dilihat dari polusi udara dan air yang merusak kesehatan masyarakat dan dampak perubahan iklim yang semakin terasa dan kehadiran korporasi tambang global yang kurang care terhadap kelestarian alam dan lingkungan.
Jalan keluar
Sepintas, kehadiran negara di Papua telah memicu optimisme publik terkait kemajuan masyarakat sekaligus cara menghindar dari kondisi keterpurukan atau dalam term berbeda kemiskinan bahkan kemiskinan ekstrem.
Sejak kebijakan otonomi khusus Papua diberlakukan, masyarakat dan provinsi paling timur Indonesia itu terus diurus untuk keluar dari kubangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.
Presiden Jokowi juga belasan kali menyambangi Papua guna memastikan kebijakan pemerintah yang pro poor, pro job, pro growth, dan pro environment terus menyata meski di sana sini kemiskinan masih menjadi kawan setia warga.
Tak terhitung gelontoran anggaran triliunan rupiah setiap tahun anggaran melalui alokasi dana otsus dan APBD diharapkan menjadi juruselamat warga dari lilitan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim.
Namun, kondisi mengenaskan itu masih setia membelit masyarakat hingga kampung-kampung di bumi Cenderawasih. Masih diperlukan kebijakan dan program yang holistik dan berkelanjutan dengan melibatkan stakeholder baik pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Beberapa tawaran solusi dapat dilakukan mengatasi kemiskinan ekstrem.
Pertama, memberikan akses pendidikan berkualitas. Pendidikan berkualitas membuka peluang kerja mengurangi kemiskinan.
Perguruan tinggi dan institusi pendidikan vokasional dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat.
Kedua, meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan. Langkah ini dapat membantu mengurangi kemiskinan. Pemerintah perlu membangun Puskesmas dan rumah sakit berkualitas serta memberikan akses dan aneka program kesehatan yang tepat sasaran.
Ketiga, mendorong pengembangan sektor ekonomi. Pemberdayaan ekonomi lokal dan ekonomi kreatif dapat membuka lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan.
Langkah ini disertai dukungan akses modal, pelatihan, dan jaminan kredit untuk memajukan aneka usaha warga. Keempat, pemberian akses terhadap teknologi.
Misalnya, dengan memperkenalkan teknologi dan akses internet yang mudah guna membantu masyarakat memperoleh informasi dan meningkatkan keterampilan digital sehingga mampu bersaing dalam pasar global. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.