Wisata NTT

Wisata NTT - Jangan Lewatkan Pesona Tradisi Budaya Kampung Adat Praimadita Sumba Timur

Desa Praimadita tidak hanya punya potensi wisata alam, tetapi juga menyuguhkan pesona tradisi budaya yang sayang untuk Anda lewatkan.

Editor: Agustinus Sape
BEVERLY RAMBU/VN
Tradisi panen padi di Praimadita, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. 

Biasanya setelah selesai tanam padi, masyarakat akan melakukan acara adat meminta para leluhur dan Sang Khalik menjaga agar padi terlindung dari segala gangguan dan bisa menghasilkan padi yang baik.

Begitupun setelah panen, dilakukan ritual di rumah adat sebagai bentuk terima kasih.

Saat memotong padi di sawah, para ibu akan saling bernyanyi dan berbalas pantun (panggayang). Dua bakul padi pertama yang dipotong akan disimpan untuk bibit dan sembayang sesuai tradisi Marapu.

Mereka yakin dengan melakukan hal tersebut, mereka bisa melakukan panen berulang-ulang dan hasil yang diperoleh juga tidak akan ada habisnya.

Masyarakat petani di Desa Praimadita masih melakukan aktivitas manual mulai dari panen hingga membersihkan padi.

Setelah panen selesai, mereka akan saling bahu-membahu menginjak padi (parina). Saat injak, beberapa orang akan berdiri pada satu jalur, lalu memegang seutas tali sebagai penopang saat injak padi.

Salah satu dari anggota kelompok akan bernyanyi dengan bahasa daerah setempat untuk saling memberi semangat bagi teman-teman petani lain yang ikut membantu menginjak padi.

Nyanyian saat menginjak padi dikenal dengan istilah ludu parinna.

Setelah padi diinjak dan terpisah dari batangnya, para ibu akan diundang oleh keluarga untuk membantu mereka membersihkan padi (paimbung/patimbung).

Pembersihan padi dilakukan dengan cara manual memanfaatkan angin untuk memisahkan padi yang berisi dan tidak berisi. Sebagai bentuk terima kasih, para ibu yang membantu akan mendapatkan padi dari tuan rumah. Jumlahnya tergantung hasil yang diperoleh. Biasanya setiap ibu akan diberikan satu bakul padi.

Bakul terbuat dari bahan daun gewang yang dianyam. Selanjutnya padi yang sudah bersih akan disimpan di lumbung padi. Biasanya setiap rumah memiliki tempat penyimpanan padi. Padi yang lain akan digiling dengan mesin sesuai kebutuhan atau bisa ditumbuk dengan cara tradisional untuk menghasilkan beras yang akan dimasak menjadi nasi.

Bagi wisatawan yang ingin tahu tradisi dan pembuatan beras sejak awal bisa ikut merasakan pengalaman ini, terutama saat panen atau menumbuk padi.

3. Ritual memberi makan orang mati (2 Maret)

Masyarakat Desa Praimadita yakin bahwa merawat hubungan yang baik di dunia tidaklah cukup, hubungan yang baik antara kita yang masih hidup di dunia dengan mereka yang telah hidup di alama baka juga perlu dipelihara.

Ritual memberi makan orang mati (wuangu uhu ma meti) dilakukan satu tahun sekali baik untuk keluarga yang baru meninggal atau para leluhur yang mungkin tidak dikenal atau diketahui sebelumnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved