Opini
Opini: Pemilu dan Tanggung Jawab Menata Masa Depan Bangsa
Dengan semakin banyak orang terlibat dalam mengambil keputusan, maka konflik sosial dan ketidaksetaraan akan mudah dicegah dan diatasi.
Pemimpin bangsa ini tentu memiliki visi. Namun, visi itu tidak hanya bersifat teoretis tetapi harus didukung oleh rencana aksi yang konkrit dengan hasil yang terukur dan realistis.
Sebab visi yang kuat akan menjadi kompas bagi seluruh kebijakan dan tindakan yang diambil pemerintah.
Selain itu, pemimpin harus memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil mengedepankan kepentingan masyarakat secara menyeluruh, seperti membangun ekonomi yang inklusif, perlindungan HAM, pemerataan akses pendidikan dan kesehatan, serta penanganan hukum yang adil dan transparan juga merespon secara positif setiap masukan dan kritik yang disampaikan.
Pemimpin terpilih diharapkan mampu menghadapi tantangan-tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis. Ia mesti memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada termasuk mengatasi isu-isu lingkungan, perubahan iklim, kemiskinan, konflik dan tantangan lainnya yang mempengaruhi kehidupan warga.
Tak kalah pentingnya, memiliki integritas dan moralitas yang tinggi. Ia hendaknya menjadi teladan bagi seluruh warga negara, dan memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan keutamaan-keutamaan moral dalam setiap aspek kehidupannya.
Oleh karena itu, tanggung jawab dalam menata masa depan bangsa adalah sebuah tugas yang tidak ringan. Namun, dengan kesungguhan, komitmen dan kerja keras, akan mampu membawa bangsa ini menuju kepada masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Dengan demikian, sebagai warga masyarakat, kita tidak hanya berhenti menjadi pemilih atau sebaliknya hanya berdaulat lima menit, selanjutnya bersikap apatis terhadap kepemimpinan politik bangsa ini.
Masyarakat pemilik kedaulatan mesti tetap aktif mengawal kinerja politik para politisi dan mengawal kinerja serta kebijakan pemimpin nasional yang terpilih.
Demokrasi kita mestinya menjadi demokrasi partisipatif artinya setiap warga negara terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan politik dan pemerintahan.
Pentingnya pastisipasi demokrasi lima tahun ke depan sangatlah penting dan mendesak karena partisipasi langsung dari masyarakat akan sangat berpengaruh pada peningkatan legitimasi pemerintah dan keputusan yang diambil mencerminkan keinginan dan kebutuhan rakyat.
Selain itu, berbagai masukan yang inovatif dan beragam mesti diakomodir pemerintah dalam merancang program pembangunan ke depannya.
Dengan semakin banyak orang terlibat dalam mengambil keputusan, maka konflik sosial dan ketidaksetaraan akan mudah dicegah dan diatasi.
Demikian juga, kontrol masyarakat akan sangat membantu mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
Pemerintah dan wakil rakyat mesti lebih responsif terhadap perubahan sehingga memungkinkan masyarakat secara aktif berkontribusi dalam merumuskan solusi yang relevan dan efektif.
Tugas kita bersama adalah mengawal para pemimpin terpilih agar sungguh menjalankan tanggung jawabnya menata bangsa ini secara lebih bermartabat, damai, berkeadilan dan sejahtera. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.