Berita Manggarai Timur

Camat Lamba Leda Ungkap Tigas Permasalahan Dasar Warga Lamba Leda Selatan

Di tahun 2024 dari hasil penimbangan pada bulan Februari lalu kasus stunting dengan jumlah anak stunting 117 atau 3,90 persen atau mengalami penurunan

Penulis: Robert Ropo | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Musrenbang RKPD Tahun 2025 tingkat Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG- Warga di Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur masih  menghadapi tiga permasalahan dasar yakni infrastruktur jalan, air minum bersih, hingga masalah di bidang kesehatan. 

Hal ini diungkapkan Camat Lamba Leda Marsel Manggas dalam laporannya kepada Penjabat Bupati Manggarai Timur Ir Boni Hasudungan Siregar saat pembukaan Musrenbang RKPD Tahun 2025 tingkat Kecamatan, Jumat 22 Maret 2024.

Dia menerangkan, kecamatan yang dipimpinnya terdiri dari 21 desa dan 3 kelurahan dengan total jumlah penduduk 34.934 jiwa dengan 8.703 kepala keluarga (KK). 

Marsel membeberkan bahwa di wilayah Kecamatan Lamba Leda Selatan terdapat banyak potensi dan permasalahan yang hadapi diantaranya dari aspek kesehatan ada tiga Puskesmas yaitu Puskesmas Beamuring, Mano, dan Puskesmas Lenang dengan 2 diantaranya adalah berstatus Puskesmas afirmasi yakni Mano dan Lenang. 

Untuk aspek kesehatan, kata Marsel banyak permasalahan yang dihadapi diantaranya ketersediaan tenaga kesehatan yang masih kurang dan didominasi oleh tenaga sukarela, kendaraan dinas operasional untuk Puskesmas Mano tidak memadai, dan listrik PLN sering padam sehingga pelayanan di Puskesmas Mano terganggu. 

Selain itu, terkait dengan stunting, kata Marsel, pada tahun 2023 jumlah stunting di Lamba Leda Selatan 125 anak dengan presentasi 4,17 persen.

Di tahun 2024 dari hasil penimbangan pada bulan Februari lalu kasus stunting dengan jumlah anak stunting 117 atau 3,90 persen atau mengalami penurunan 0,2 persen. Terkait Ibu Hamil Kurang Energi Kronis atau Bumil KEK berjumlah 42 orang. 

Dikatakan Marsel, menurunnya kasus stunting itu dikarenakan banyak kegiatan lintas sektor yang mereka lakukan selama ini termasuk Pemerintah Desa juga menganggarkan BLT. 

Baca juga: Penjabat Bupati Manggarai Timur Boni Hasundugan: Kita Upaya Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Bencana

Untuk masalah kemiskinan ekstrim, kata Marsel itu diluar pantauannya. Meski demikian pihaknya fokus dalam pengawasan pihaknya di tingkat kecamatan dari BLT dana desa pada tahun anggaran 2023 dengan pagu sebesar Rp 19,2 miliar dengan total 943 KPM dengan total anggaran Rp 3,3 miliar. 

Lanjut Marsel, terkait dengan infrastruktur khususnya jalan untuk wilayah Lamba Leda Selatan terdapat 3 jalur utama Kabupaten.

Ada pun ketiga jalan itu yakni Mano-Benteng Jawa, Watu Cie-Deno dan ruas jalan Mano-Bajar-Lonto Ulu. 

Dari tiga jalan tersebut, kata Marsel, kondisi jalan Watu Cie-Deno yang baik hanya sampai di Desa Poco Lia, sedangkan dari Lento-Deno itu masih rusak berat. 

Sedangkan untuk jalan Mano-Bajar-Lonto Ulu pada Tahun 2023 kemarin ada intervensi hotmix/HRS dari Dinas PUPR Manggarai Timur hingga sampai di Wae Wake. Sementara dari Wae Wake-Lonto Ulu masih rusak berat. 

Marsel juga mengatakan, di Kecamatan Lamba Leda Selatan terdapat banyak jalan alternatif diantaranya Mano-Compang Wesang-Satar Tesem-Golo Rengket.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved