Berita Sumba Timur

Polres Sumba Timur Pastikan Hasil Otopsi Axi Rambu Kareri Toga Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan Fisik

video tersebut tidak menunjukkan korban mengalami kekerasan fisik seperti informasi yang beredar luas di media sosial.

Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ CHRISTIN MALEHERE
Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar Widyadharma bersama Dokter Forensik, AKBP dr. Edi Hasibuan, dr. RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr. Selvriani Ndjurumana serta Kasat Reskrim, Iptu Helmi Wildan dalam keterangan Pers di Mapolres Sumba Timur, Jumat 15 Maret 2024 petang.  

Demikian juga jejas gerak dan jejas gantung di bagian leher korban menunjukkak kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan kematian.

dr. Edi juga membeberkan bahwa dalam pelaksanaan otopsi tersebut, Tim Forensik juga memeriksa bagian tulang pangkal lidah, tulang rawan gondok, tulang rawan cincin ditenukan adanya patah tulang dan resapan darah di sekitar jejas yang ada di sekitar leher hingga menyebabkan korban mati lemas.

Demikian pula hasil pemeriksaan jarigan tubuh milik korban oleh Ahli Patologi Anatomi menyimpulkan bahwa adanya kelainan pembuluh darah yang melebar hingga berpenetrasi pada organ jantung, hepar, dan jaringan pada paru-paru, dada.

Sebab ada tekanan pembuluh darah di bagian leher yang berpengaruh pada sistem sirkulasi udara di tubuh korban hingga membuat korban mati lemas.

CCTV Asli

Kasat Reskrim, Iptu Helmi Wildan mengungkapkan hasil pemeriksaaan rekaman CCTV oleh Laboratorium Forensik (Labfor) Denpasar - Bali menunjukkan file video rekaman berkapasitas 22 GB berdasarkan analisa metadata dan frame data file tersebut menyimpulkan bahwa aktivitas di dalam toko dalam rekaman wajar atau normal saat kejadian jelang kematian korban.

"Artinya hasil analisa Tim Labfor menyimpulkan bahwa terhadap rekaman CCTV tersebut asli dan tidak ada penyisipan atau editan potongan file, semua durasi waktunya wajar dan normal," jelas Helmi.
Pihaknya menegaskan rekaman CCTV tersebut tidak boleh disiarkan karena berkaitan dengan perbuatan pidana.

Hasil Visum Et Repertum

Dokter RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr. Selvriani Ndjurumana yang melakukan visum luar pada jenazah almarhumah seusai ditemukan meninggal dunia menambahkan, dirinya baru melakukan visum terhadap jenazah almarhumah sekitar pukul 23.00 Wita.

Hasil pemeriksaan visum et repertum tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh almarhumah, selain bekas lilitan tali di leher almarhumah.

Selain itu dirinya menemukan adanya pecah pembuluh darah pada pembuluh darah mata dan bekas lilitan tali di leher almarhumah.

Walau demikian, dirinya tidak dapat menyimpulkan penyebab meninggalnya almarhumah karena untuk memastikan hal tersebut harus dilakukan pemeriksaan dalam almarhumah atau melakukan otopsi (zee)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved