KKB Papua

Pilot Susi Air Belum Dibebaskan Padahal Sudah Disandera Lebih dari Setahun, Begini Kata Para Pejabat

Sampai saat ini tak ada kabar pasti tentang pembebasan pilot Susi Air dari tangan anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
BELUM DIBEBASKAN – Sampai saat ini pilot Susi Air belum dibebaskan oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Ia masih hidup dengan anggota KKB yang saban hari berkeliaran di hutan belantara Papua. 

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan bahwa tidak ada batasan waktu dalam proses negosiasi karena semua pihak menginginkan agar sang pilot bisa kembali dalam keadaan selamat.

"Untuk (negosiasi pembebasan) pilot kita tidak tergesa-gesa, tentu penuh kehati-hatian dan ketelitian, semua sumber yang didapat di lapangan kita lakukan pendalaman secara cermat," ujarnya di Jayapura, Kamis beberapa waktu lalu.

Fakhiri mengingatkan bahwa sosok Egianus Kogoya dikenal sebagi seorang kriminal yang cukup sadis dengan daftar kejahatan yang panjang.

Saat menyandera Philip, Egianus membunuh seorang anak di Distrik Kuyawage, pada awal Maret 2023. Karenanya, Fakhiri tidak menginginkan jatuhnya korban jiwa dari pihak aparat keamanan dan juga warga sipil.

"Yang paling penting kita melakukan pendekatan supaya tidak ada lagi korban-korban tambahan yang merugikan TNI-Polri maupun masyarakat sipil," kata dia.

Selalu Berpindah-Pindah

Philip disebut dibawa oleh para pelaku dengan cara berpindah dari lokasi satu ke lokasi lain. Hal ini sebagaimana laporan Satuan Tugas Damai Cartenz 2023 yang menangkap gambaran mengenai lokasi pelaku dan korban.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, Egianus Kogoya sudah cukup lama tidak bersama dengan Philip, atau tepat setelah dokumentasi penyanderaan terakhir disebarkan pada 25 Mei 2023.

Baca juga: Di Kampung Pamebut, KKB Papua Tembak Perempuan Lalu Eksekusi Mati Praka JM

Waktu pengambilan dokumentasi tersebut pun diyakini dilakukan sekitar 13 Mei 2023. "KKB Nduga sesungguhnya tersebar ke beberapa distrik, sementara posisi Egianus sendiri itu tidak bersama-sama dengan pilot dan itu sudah berlangsung sudah lebih dari enam bulan, itu sudah lama sekali," ungkap Faizal saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Penempatan personel TNI-Polri di berbagai titik di Nduga pun dianggap cukup berhasil menekan pergerakan KKB. Sebab, Egianus diyakini belum juga bergerak menuju lokasi pilot.

"Kami melihat sampai sekarang, belum ada indikasi Egianus untuk mendekati ke arah pilot walaupun bukan berarti mereka tidak ada komunikasi, artinya Egianus dalam posisi mengendalikan walau tidak dalam posisi yang dekat," tuturnya.

Di samping itu, militansi KKB disebut menjadi salah satu yang tersulit untuk ditangani dibandingkan kelompok di kabupaten lain. Faizal menilai bahwa penguasaan medan Egianus dan kelompoknya sangat baik dan mereka sangat jarang keluar dari wilayah mereka.

Tanpa menyebut secara rinci kejadian yang dimaksud, Faizal menganggap beberapa kontak tembak yang terjadi antara aparat keamanan dengan KKB di Nduga, sengaja dilakukan untuk membuat distraksi proses pencarian Philip.

Termasuk keberadaan Egianus yang sudah lama tidak bersama pilot. "Menurut saya dia memecah konsentrasi, karena dari beberapa kejadian, kita meyakini posisi kejadian tidak ada di dekat pilot," cetusnya.

Segera dibebaskan Nasib Philip kini mulai menemukan titik terang. Pihak KKB berencana melepas Philip pada 7 Februari 2024, tepat setahun ia disandera.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved