KKB Papua

Konflik dengan KKB Papua Belum Usai, Pengungsi Anak di Lanny Jaya Terancam Kelaparan

Warga mengaku sempat menerima bantuan, namun saat ini sudah habis mengingat jumlah pengungsi sangat banyak

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
ILUSTRASI - Bangunan sekolah negeri di Kiwirok Papua Pegunungan dibakar KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM, LANNY JAYA - Warga pengungsi korban konflik TNI-Polri dan TPNPB OPM atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sejak 5 Oktober 2025 terancam kelaparan akibat kekurangan kebutuhan makanan dan minuman.

Warga yang yang kebanyakan anak kecil saat ini berada di tempat pengungsian di Kampung Wuyukwi, Distrik Melagi, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Kondisi para pengungsi diketahui saat Tim Kemanusian Distrik Melagi mencari dua korban konflik di Kampung Yigemili, Melagi, Minggu (2/11) sekitar jam 15.10 WIT.

“Saat tiba di lokasi pengungsian di Kampung Wuyuki ada seorang pengungsi menyampaikan kepada tim kami bahwa mereka kehabisan makanan, terutama beras. Sisa 5 kilo gram yang mereka miliki sedang dimasak ibu-ibu untuk anak-anak kecil,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) Theo Hesegem dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Minggu (2/11).

Baca juga: Anggota KKB Papua Pelaku Penembakan Polisi Diserahkan ke Kejari Nabire

Para pengungsi, kata Hesegem, mengeluhkan mereka sudah tidak bisa bertahan lagi di tempat pengungsian. Para pengungsi mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lanny Jaya memenuhi kebutuhan mereka selama berada di lokasi pegungsian.

“Mereka (warga pengungsi) berniat kembali ke rumah mereka masing-masing, tetapi untuk sementara menolak kembali kalau tentara masih tinggal dan bertahan di Unabunggu. Saat tentara melakukan operasi 5 Oktober 2025 mereka merasa takut dan trauma,” kata Hesegem lebih lanjut.

Hesegem mengaku, berdasarkan penuturan pengungsi bahwa usai tim melakukan pemasangan baliho di beberapa titik konflik ada warga pengungsi sempat kembali melihat rumah mereka. Namun, hal itu dilakukan siang dan pagi hari. Warga juga mengaku, saat Hesegem mengunjungi mereka, pengungsi merasa terhibur.

Warga pengungsi mengharapkan Pemkab Lanny Jaya memperhatikan kebutuhan mereka. Pada Selasa (14/10) warga mengaku sempat menerima bantuan, namun saat ini sudah habis mengingat jumlah pengungsi sangat banyak. Mereka masih mengharapkan bantuan bahan makanan (bama) lagi.

“Jumlah beras sangat terbatas. Kami tidak bisa bertahan lagi. Kami berharap ada upaya Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya mengembalikan kami ke rumah masing-masing dan ada jaminan keamanan untuk kami sendiri,” kata Hesegem menirukan suara pengungsi.

Hesegem juga mengharapkan Pemkab Lanny Jaya segera bertindak untuk memberikan bantuan bama tahap kedua kepada pengungsi. Dengan demikian, mereka tidak kelaparan, sakit bahkan terancam meninggal akibat kelaparan. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved